Bakung, Penyinggahan, Kutai Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, removed stub tag
Rico Tras (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 10:
Penduduk Kampung Bakung Berasal dari daerah [[Kalimantan Selatan]] (Banjar Nagara), kalangan [[Pagustian]] mereka madam ke Desa Bakung awalnya karena tidak mau terlibat dalam perebutan tahta di [[Kesultanan Banjar|Kerajaan Banjar]] . mereka dipimpin oleh Gusti Kituk dan 2 orang adiknya. Pelarian ini diakibatkan adanya adu domba belanda di Kerajaan Banjar kala itu . akhirnya mereka menjalin hubungan perkawinan dan bermukim didaerah tersebut dan diberi nama Bakung oleh mereka, bahasa yang mereka gunakan sebagai bahasa pergaulan sehari – hari [[bahasa Banjar]] sampai sekarang. Awalnya Bakung hanya di huni oleh 9 kepala keluarga dan 7 buah rumah yang kesemuanya adalah satu Kerabat, Yaitu [[Gusti Abdul Wahab]] , Gusti Rakdi,Gusti Sakrani,Gusti Kursani,Gusti Badrak dan Jamhari atau Ongkok dan kerabat yang lain
=== Pendiri ===
Bakung didirikan oleh Gusti Kituk /Syekh Ismail Nagara dan [[Gusti Abdul Wahab]] serta Kerabat lainnya , sebelum adanya sistem pemerintahan Bakung pertama kali pimpin oleh [[Gusti Abdul Wahab]] Bin Gusti Kituk dengan status tokoh dan tetua kampung yang mengatur serta menjadi rujukan dalam setiap keputusan kampung . Dengan perkembangnya dan bertambahnya penduduk akhirnya dibentuklah suatu Pemerintahan yang berupa Rukun Tetangga (RT). Adapun yang pernah menjabat sebagai Ketua RT yang pertama kali bernama Gusti Rakdi adik sepupu Gusti Abdul Wahab, yang kedua bernama Gusti Haidir anak dari Gusti Badrak ,Gusti Haidir merupakan keponakan dari Gusti Gustaf Abdul Wahab , ketiga bernama Aban, keempat bernama Asmuni, kelima bernama Basri, keenam bernama Mukni, di mekarkan menjadi dua RT, yaitu RT VII dan RT VIII. Ketua RT VII bernama Jamhuri diganti Akhmad, dan RT VIII bernama Yaslan, Kemudian RT VIII diubah menjadi RT.01 sebagai Ketua Samsun dan RT VII diubah RT.02 dengan Ketua Baslan sampai sekarang.
 
Sebelum Kampung Bakung memiliki pemerintahan sendiri statusnya hanya sebagai Dusun dan Ketua Rukun Tetangga adapun Kepala Dusun yang pertama kali bernama Suryansyah pada tahun 2000. Merupakan perjuangan keras dari masyarakat, Kepala Dusun dan Ketua Rukun Tetangga, Mengajukan memohon pemekaran bagi Kampung Bakung dari Kampung Minta, permohonan pemekaran kampung sejak tahun 2000 Sampai 2009, ± 9 tahun permohonan pemekaran baru terealisasi. Pemerintahan Kampung Bakung terbentuk/diresmikan oleh Bupati Kutai Barat oleh Bapak [[Ismael Thomas|Ismail Thomas]] bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kutai Barat Yang Ke -10 yaitu Pada hari Kamis Tanggal 5 Nopember 2009 dan sebagai PJ. Petinggi waktu itu dari Petugas Kantor Kecamatan Penyinggahan bernama Darwin.S.SE. dia menjabat sebagai Pj. Petinggi Kampung Bakung ± 8 bulan dalam kurun waktu dia menjabat sudah terbentuk BPK, Lembanga Adat Kampung, Perangkat Kampung dan diadakan Pesta Demokrasi bagi Masyarakat Kampung Bakung untuk memilih Petinggi Dapenitif pada hari Senin tanggal 5 Mei 2010 bertempat di gedung SD No.006 Bakung Dan yang mendaftar sebagai Calon Petinggi, 4 Orang yaitu Sarjan, Marsudi, Masli dan Jamhuri dengan jumlah pemilih 168 orang pemilih dan yang terpilih sebagai Petinggi Dapenitif adalah Masli. Maka resmilah sudah Kampung Bakung menjadi Kampung untuk mengelola pemerintahan sendiri.