Tionghoa Padang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Ismail Syah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1:
{{ethnic group
| group = Tionghoa Padang<br/>CinaChina Padang
| image = [[Berkas:Foto Kelenteng oleh Denas.jpg|268px]]
| image_caption = [[Kelenteng See Hien Kiong]].
Baris 8:
| religions = [[Agama tradisional Tionghoa]], [[Kristen]], [[Islam]]
}}
'''Tionghoa Padang''' atau '''CinaChina Padang''' adalah masyarakat keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] yang tinggal di [[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Tionghoa Padang merupakan salah satu dari berbagai etnis yang menghuni Padang selain [[orang Minangkabau]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Batak|Batak]], [[Suku Nias|Nias]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Sunda|Sunda]], dan [[Suku Mentawai|Mentawai]].{{sfnp|Riniwaty Makmur|2018|pp=16}} Mereka setidaknya telah tinggal selama delapan generasi.{{sfn|Rahmat Irfan Denas|11 Februari 2021}} Kebanyakan mereka bekerja sebagai pedagang. Permukiman orang Tionghoa Padang terkonsentrasi di daerah [[Belakang Pondok, Padang Selatan, Padang|Pondok]] dan sekitarnya di [[Padang Selatan, Padang|Kecamatan Padang Selatan]] yang dikenal sebagai ''Kampuang Cino'' (bahasa Indonesia: Kampung Cina).{{sfnp|Mardanas Safwan|1987|pp=15}}{{sfnp|Riniwaty Makmur, dkk|2018|pp=135}}
 
'''Tionghoa Padang''' atau '''Cina Padang''' adalah masyarakat keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] yang tinggal di [[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Tionghoa Padang merupakan salah satu dari berbagai etnis yang menghuni Padang selain [[orang Minangkabau]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Batak|Batak]], [[Suku Nias|Nias]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Sunda|Sunda]], dan [[Suku Mentawai|Mentawai]].{{sfnp|Riniwaty Makmur|2018|pp=16}} Mereka setidaknya telah tinggal selama delapan generasi.{{sfn|Rahmat Irfan Denas|11 Februari 2021}} Kebanyakan mereka bekerja sebagai pedagang. Permukiman orang Tionghoa Padang terkonsentrasi di daerah [[Belakang Pondok, Padang Selatan, Padang|Pondok]] dan sekitarnya di [[Padang Selatan, Padang|Kecamatan Padang Selatan]] yang dikenal sebagai ''Kampuang Cino'' (bahasa Indonesia: Kampung Cina).{{sfnp|Mardanas Safwan|1987|pp=15}}{{sfnp|Riniwaty Makmur, dkk|2018|pp=135}}
 
Tidak ada catatan pasti kapan orang Tionghoa pertama tiba ke Padang. Diperkirakan orang Tionghoa mulai datang sejak perusahaan dagang Belanda [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] (VOC) mendirikan markasnya di Padang pada abad ke-17.{{sfnp|Freek Colombijn|1994|pp=[https://books.google.co.id/books?id=8bfZAAAAMAAJ&q=%22Padang+has+an+old+Chinese+community+and+Chinese+were+among%22&dq=%22Padang+has+an+old+Chinese+community+and+Chinese+were+among%22&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjr0oK498_oAhXNdCsKHckTAzQQ6AEIKDAA 55a]|ps=: "''Padang has an old Chinese community and Chinese were among the first permanent inhabitants of Padang, arriving soon after the establishment of the VOC trading post.''"}}{{sfnp|Christine Dobbin|2016|pp=[https://books.google.co.id/books?id=JzR6DQAAQBAJ&pg=PT153&dq=%22Batavian+Chinese,+possibly+moving+*%22&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiR5-uF3LroAhVBWysKHSb1AewQ6AEIKDAA#v=onepage&q=%22Batavian%20Chinese%2C%20possibly%20moving%20*%22&f=false 135a]|ps=: "''Almost immediately after the establishment of the Dutch factory at Padang some Chinese must have settled there as agents for Batavian Chinese, possibly moving south from Pariaman. In 1673 there are reports of a Chinese 'Nakoda Banten' living at Padang in his own house, and other Chinese were also settled there performing services for company officials as they did at Batavia.''"}} Pada 2000, populasi orang Tionghoa Padang pernah menjadi nomor tiga terbesar sesudah Minang dan Jawa dengan persentase 1,90% dari populasi kota. Namun, sesudah [[Gempa bumi Sumatera Barat 2009|gempa bumi pada 2009]], banyak dari mereka yang meninggalkan Padang dan pindah ke luar wilayah Sumatera Barat.{{sfnp|Rahmi Surya Dewi|2018|pp=28}} Menurut data [[Badan Pusat Statistik]] (BPS) pada 2010, persentase orang Tionghoa Padang tinggal 1,1% dari populasi kota atau sebanyak 9.498 jiwa, nomor empat sesudah Minang, Jawa, dan Batak.{{sfnp|Riniwaty Makmur|2018|pp=16}} Pada 2016, populasi Tionghoa Padang berjumlah sekitar 12.000 orang.{{sfn|Rusli & Rois|2020}}