Partai Kebangkitan Nasional Ulama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TheBrowniess (bicara | kontrib)
Menambah informasi
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
TheBrowniess (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 54:
Secara resmi didirikan pada tanggal 21 November 2006, pembentukan PKNU dipicu oleh pandangan bahwa partai politik yang sudah ada belum sepenuhnya sejalan dengan tujuan dan aspirasi para Kyai, terutama dalam hal meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Selain itu, PKNU juga berperan dalam memenuhi tanggung jawab para [[Ulama]], termasuk peran mereka dalam pembangunan nasional dan urusan negara.<ref name=":0" />
 
Dalam Pemilihan Umum 2009, PKNU bertujuan untuk mendapatkan sekitar 18% suara nasional. Target ini dianggap realistis karena Partai NU dalam sejarahnya telah mendapatkan 18% suara nasional dalam [[Pemilu 1955|Pemilihan Umum tahun 1955]] dan [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1971|1971]].<ref name=":0" /> Namun, kinerja partai tersebut jauh di bawah harapan, hanya mendapatkan 1,547% suara nasional, yang berada di bawah ambang batas pemilu sebesar 2,5%, sehingga tidak mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-05-25|title=Hasil Pemilu dan Pilpres 2009 Halaman all|url=https://nasional.kompas.com/read/2022/05/25/16093321/hasil-pemilu-dan-pilpres-2009|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-11-04}}</ref>
 
Setelah upaya untuk berpartisipasi dalam [[Pemilu 2014|Pemilihan Umum 2014]] gagal, sesuai dengan keputusan [[KPU]] pada tahun 2013 yang menyatakan partai tidak memenuhi syarat,<ref>{{Cite web|date=2013-02-09|title=Tak lolos Pemilu 2014, PKNU jadi rebutan PPP dan Gerindra|url=https://www.merdeka.com/politik/tak-lolos-pemilu-2014-pknu-jadi-rebutan-ppp-dan-gerindra.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2023-11-04}}</ref> PKNU mengalami eksodus massal. Banyak anggota dan pemimpinnya keluar dari partai untuk bergabung kembali dengan PKB, yang mengundang anggota PKNU, bersama dengan anggota [[Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru|PKBIB]],<ref>{{Cite web|date=2023-11-04|title=PKB Membuka Diri Bergabungnya PKNU dan PKBIB|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2013/01/08/pkb-membuka-diri-bergabungnya-pknu-dan-pkbib|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2023-11-04}}</ref> untuk bersatu kembali. Namun, alih-alih bergabung kembali dengan PKB, PKNU mendekati partai Islam lain, yaitu [[Partai Persatuan Pembangunan|Partai Persatuan Pembangunan (PPP)]]. Mereka setuju untuk membentuk koalisi untuk Pemilihan Umum 2014 guna meningkatkan peluang memenangkan lebih banyak suara dan agar anggota PKNU dapat mencalonkan diri sebagai kandidat PPP.<ref>{{Cite web|date=2013-02-09|title=PPP-PKNU Resmi Koalisi|url=https://republika.co.id/berita/nasional/politik/13/02/09/mhy9od-ppppknu-resmi-koalisi|website=Republika Online|language=id|access-date=2023-11-04}}</ref><ref name=":3">{{Cite web|date=2013-02-09|title=PKNU: Ini Bukan Peleburan|url=https://republika.co.id/berita/nasional/politik/13/02/09/mhya1b-pknu-ini-bukan-peleburan|website=Republika Online|language=id|access-date=2023-11-04}}</ref> Meskipun ada kesepakatan koalisi ini, Ketua Partai [[Choirul Anam]] menjelaskan bahwa PKNU belum sepenuhnya bergabung dengan PPP.<ref name=":3" />