Totok AR resmi meninggalkan Band Phillon pada tahun 1968. Totok AR bergantikembali posisiberposisi menjadisebagai bassis karena "posisinya" sudah ditempati oleh '''[[Tonny Koeswoyo]]''' pimpinan band '''[[Koes Bersaudara]]'''. Totok AR direkomendasikan oleh temannya yang bernama Dimas Wahab kepada Tonny Koeswoyo salah seorang pimpinan Koes Bersaudara. Waktu itu '''[[Yon Koeswoyo]]''' personel band itu sedang membutuhkan seorang pemain bass dan pengisi vokal untuk menggantikan posisi adiknya '''[[Yok Koeswoyo]]'''. Yok sudah tidak bisa bermain band bersama saudara-saudaranya dalam Koes Bersaudara. Setelah melihat permainan bass Totok, Yon menunjukkan ketertarikannya karena sesuai dengan harapannya. Pemain bass-nya dinilai Yon begitu cabikan, energi dan variatif. Disamping itu Totok juga handal merangkap sebagai penyanyi. Sejak itu ia resmi direkrut oleh Yon untuk memperkuat bandnya dan ia pun mengundurkan diri dari Band Phillon. Keluarnya Totok AR dari Band Phillon, membuat grup Phillon tersebut bubar apabila Papang, Budi dan Chairoel ingin mendirikan grup band yang bernama '''[[D'Lloyd]]''' bersama Bartje, Yustian, Andre dan Sam sedangkan Imran dan M. Yusri akhirnya menikah dengan sendirinya.
Koes Plus merekam debut mereka di bawah label '''Melody Records''', sebuah album yang berisi antaranya lagu superkeras berjudul ''Kelelawar''. Adji Kartono yang kemudian akrab dipanggil Totok Adji Rachman (Totok AR), dan '''Kasmuri''' alias '''Murry''' (''drum'' Koes Plus) menjadi “Plus” di antara para “Koes”. Murry yang merupakan mantan pemain gitar melody dan penabuh drum dari grup band Patas pukulan drumnya begitu mewarnai album Dheg Dheg Plas (1969). Ia mampu mengimbangi permainan bass Totok.