Stasiun Cirebon Prujakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
| peta = Jawa Barat
| track = 9
* jalur 2 dan 7: sepur lurus arah Jakarta/Bandung
* jalur 3: sepur lurus arah Semarang–Surabaya
* jalur 8: sepur lurus arah Yogyakarta–Surabaya
Baris 65:
 
== Bangunan dan tata letak ==
Stasiun Cirebon Prujakan awalnya hanya terdiri atas bangunan dengan kanopi pada emperan peron jalur 1 (seperti layaknya stasiun barang) dan memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 3 merupakan sepur lurus arah [[Jakarta]]/[[Bandung]] maupun [[Surabaya]] melalui [[Semarang]]. Emplasemen stasiun ini merupakan emplasemen terbuka tanpa adanya atap ''overcapping''.
 
Dahulu sebelum proyek [[jalur ganda]] dikerjakan, jalur KA dari Stasiun Cirebon menuju Prupuk terletak di luar emplasemen Stasiun Prujakan, sehingga KA jalur tengah dari Cirebon tujuan Kroya tidak berhenti di Stasiun Prujakan. Hal inilah yang menyebabkan dahulu semua KA ekonomi tujuan lintas tengah berhenti di Stasiun Cirebon, bukan Prujakan. Namun, setelah proyek tersebut selesai digarap bersamaan dengan renovasi yang dilakukan di kedua stasiun ini, jalur KA ini digeser masuk ke emplasemen Stasiun Prujakan sehingga KA kelas ekonomi lintas tengah Jawa dapat berhenti di stasiun ini.
Baris 78:
|archive-url=https://web.archive.org/web/20150610223930/http://kompas.realviewusa.com/default.aspx?iid=38839&startpage=page0000010
|dead-url=yes
}}</ref> ditinggikan peronnya, ditambahkan kanopi, serta ditambah jalurnya menjadi berjumlah sembilan jalur kereta api: empat jalur pertama menuju [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta]]/{{sta|Bandung}} dan [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]] melalui lintas utara [[Jawa]] (jalur 1-4) dengan jalur 3 merupakan sepur lurus, empat jalur lainnya menuju Jakarta dan [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]] melalui lintas tengah Jawa (jalur 6-9) dengan jalur 7 merupakan sepur lurus, serta satu jalur khusus untuk kereta api barang (jalur 5). Bersamaan dengan pemindahan jalur percabangan dari Stasiun Cirebon ke Stasiun Prujakan, lintasan jalur rel di antara kedua stasiun ini dijadikan sebagai [[jalur tunggal ganda]] atau sepur kembar. Persinyalan elektrik produksi General Railway Signal (GRS) yang sudah dipasang sejak 2003<ref name="interlocking"/> dirombak ulang.
 
Berikutnya, sejak jalur ganda petak Prujakan-[[Stasiun Waruduwur|Waruduwur]] resmi dioperasikan mulai 4 Juli 2013<ref>{{Cite news|url=http://beritatrans.com/2013/09/03/wamenhub-optimistis-rel-ganda-cirebon-surabaya-selesai-akhir-tahun/|title=Wamenhub Optimistis Rel Ganda Cirebon–Surabaya Selesai Akhir Tahun|last=|first=|date=2013-09-03|work=BeritaTrans.com|access-date=2020-05-03}}</ref> jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Surabaya saja melalui lintas utara Jawa, sedangkan jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus hanya untuk arah Jakarta/Bandung. Terakhir, sejak jalur ganda petak Prujakan-[[Stasiun Luwung|Luwung]] resmi dioperasikan mulai 1 April 2015, jalur 7 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Jakarta saja, sedangkan jalur 8 dijadikan sebagai sepur lurus hanya untuk arah Surabaya melalui lintas tengah Jawa.
 
Stasiun ini adalah salah satu stasiun kereta api di Indonesia yang menyediakan fasilitas pemesanan tiket sistem [[Lantatur|kendara lewat/lantatur (''drive-thru'')]], selain [[Stasiun Gambir]].<ref>{{id}}