Batu Nisan Sandai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Tjmoel (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
Adanya penemuan prasasti batu nisan bertarikh 127 Hijriah atau tepatnya 745 masehi menjawab perdebatan panjang para ahli sejarah mengenai kedatangan Islam di [[Indonesia]]. Prasasti sejarah yang ditemukan di Kecamatan Sandai ini bernilai tinggi untuk mengungkap bahwa kebudayaan Islam di Ketapang adalah kebudayaan Islam tertua di Nusantara yang datang pada abad ke-7, bukannya di [[Aceh]].
 
Sebelumnya, para ahli yang kebanyakan dari barat-[[Belanda[[]] masih berbeda pendapat tentang waktu penyebaran Islam di Nusantara. Beberapa ahli ada yang menyebutkan abad ke-10, abad ke-12 dan abad ke-13 sebagai [[periode]] paling mungkin dari permulaan penyebaran Islam di Nusantara.
Berdasarkan kenyataan sejarah, menurut Koordinator Yayasan Daun Lebar, Ir Gusti Kamboja, mengatakan saat Islamisasi di [[Samudera]] Pasai, Aceh, raja pertamanya Malik Al-Shalih, wafat 698 Hijriah atau 1297 Masehi, Gujarat masih merupakan kerajaan [[Hindu]].