Pondok Pesantren Al Falah Ploso: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan pondok cabang, pranala luar, dan motto
Tag: menambah pranala facebook Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Perbaikan typo
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 36:
|image =
}}
'''Pondok Pesantren Al Falah Ploso''' adalah sebuah lembaga pendidikan asrama berbentuk [[Pesantren Salaf|pesantren salaf]]. Dalam pengajian sehari-hari memiliki basis pengajian kitab-kitab salaf (tradisional). Pesantren ini didirikan oleh KH. Ahmad Djazuli Usman, seorang putra [[naib]] lokal kawasan Desa Ploso, Mojo, Kabupaten Kediri. Kini, Pesantren Al Falah Ploso berada di bawah asuhan KH. Nurul Huda Djazuli.
 
== Sejarah singkat ==
Pada pertengahan tahun 1924, dengan satu masjid dan seorang [[santri]] bernama Muhammad Qomar, yang tidak lain adalah kakak iparnya sendiri, Haji Djazuli mulai merintis pesantren. Beliau meneruskan pengajian untuk anak‑anak desa sekitar [[Ploso, Mojo, Kediri|Ploso]] yang sudah dimulainya dengan pulang pergi sejak masih berada di Karangkates. Jumlah murid pertama yang ikut mengaji ± 12 orang. Di penghujung tahun 1924 itu seorang santri Tremas bernama Abdullah Hisyam asal Kemayan (± 3 km selatan Ploso) datang bertamu kepada Haji Djazuli sambil membawa salam dan surat‑surat dari sahabat lamanya. Akhirnya Hisyam melanjutkan belajarnya kepada kyai Djazuli yang memang sudah dikaguminya semenjak di Tremas.<ref name="Sejarah">{{cite web|url=https://alfalahploso.net/profil/sejarah|title=Sejarah Muassis Al Falah|publisher=Situs Resmi Pondok Pesantren Al Falah|date=17 Juli 2022|accessdate=7 November 2023|archive-date=7 November 2023|archive-url=https://web.archive.org/web/20231107135630/https://alfalahploso.net/profil/sejarah|dead-url=no}}</ref>
 
Berbekal tekad yang kuat, pada 1 Januari 1925 KH. A. Djazuli Usman mendirikan sebuah madrasah dan pondok pesantren. Ia memanfaatkan serambi Masjid untuk kegiatan belajar mengajar para santri. Tanpa terasa santri yang belajar dengan KH. A. Djazuli membengkakbertambah banyak menjadi 100 orang.
 
Masyarakat sekitar Pondok Pesantren Al Falah Ploso pada awalnya tergolong masyarakat [[Islam abangan|abangan]] (jauh dari agama). Ketika awal berdiri, banyak masyarakatnya mencemooh Pondok Pesantren Al Falah. Apalagi para pejabat dan bandar judi, yang [[status quo]]-nya mulai terganggu. Mereka sering menyebarkan isu-isu sesat terhadap pondok pesantren ini.<ref>{{cite web|url=https://dawuhguru.co.id/pesantren-al-falah-ploso-kediri/#Profil_Pesantren_Al-Falah_Ploso_Kediri|title=Pesantren Al Falah Ploso Kediri|publisher=Dawuh Guru|date=17 Juli 2022|accessdate=7 November 2023}}</ref>
Baris 52:
 
== Organisasi kelembagaan ==
Pondok Pesantren Al Falah Ploso menganut sistem manajemen tradisional, dalam arti, kepemimpinan tunggal yang tersentral pada figur seorang [[kiai]] memegang otoritas yang tinggi dalam pengelolaan pesantren. Manajemen semacam itu terus berlangsung sampai pada saat sekarang saat pesantren ini diasuh oleh KH. Zainuddin Djazuli, putra Kiai Djazuli. KH. Zainuddin dalam mengasuh pesantren yang sering digunakan kegiatan tingkat regional ini dibantu para adik-adiknya dan saudara-saudaranya, seperti KH. Nurul Huda (Gus Dah) yang mengasuh pondok pesantren putri, KH. Fuad Mun’im (Gus Fu’), KH. Munif, Bu Nyai Hj. Badriyah (Bu Bad) dan [[Sabuth Panoto Projo|Gus SabutSabuth]] putra almarhum [[Hamim Tohari Djazuli|Gus Miek]] (yang mengomandani Jama’ah Sima’an Al-Qur’an Mantab) dll.<ref name="Laduni">{{cite web|url=https://www.laduni.id/post/read/56981/pesantren-al-falah-ploso-kediri.html|title=Pesantren Al Falah Ploso Kediri|publisher=Laduni.ID|date=15 Desember 2022|accessdate=7 November 2023}}</ref>
 
== Sistem pendidikan ==
Baris 84:
Bagi santri yang telah atau akan menghafal Al-Qur’an disediakan asrama khusus dengan fasilitas yang memadai. Tetap dapat mengikuti kegiatan pondok dan madrasah atau musyawarah.
 
== Pondok Cabangcabang ==
Pondok Pesantren Al Falah yang berdiri pada tahun 1925, sejak awal berdirinya sampai hari ini masih tetap eksis mempertahankan status salafiyahnya, tidak tergoda dengan dinamika pendidikan yang berkembang akhir akhir ini. Perkembangan santri yang mondok di pondok induk pun setiap tahun selalu mengalami kenaikan. Sampai hari ini Al Falah telah melahirkan banyak alumni yang tersebar di berbagai penjuru nusantara, bahkan hingga negeri tetangga seperti [[Malaysia]]. Selain pondok induk, Al Falah juga memiliki cabang yang dikelola oleh para dzurriyah kiai Djazuli dan tersebar di beberapa tempat di Desa Ploso, yakni:<ref>{{cite web|url=https://alfalahploso.net/profil/pondok-cabang|title=Pondok Cabang|publisher=Situs Resmi Pondok Pesantren Al Falah|accessdate=8 November 2023}}</ref>
# Al Falah II
Baris 124:
# Poliklinik pesantren
# Toilet yang bersih dan higienis
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
Baris 130 ⟶ 133:
* [https://instagram.com/alfalah_ploso Pondok Pesantren Al Falah Ploso] di [[Instagram]]
* [https://youtube.com/@PPAlFalahPloso Pondok Pesantren Al Falah Ploso] di [[YouTube]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Pesantren di Kabupaten Kediri]]