CSSD: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Petuahsunyi (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
Baris 59:
Positive pulse merupakan kelanjutan dari proses vaccum dan merupakah bagian yang penting karena proses ini meng-optimisasikan penetrasi uap panas pada saat proses steril juga memungkinkan pencapaian temperature steril yang lebih cepat (energy effecient).
 
Trend yang popular pada saat ini adalah dengan menggunakan alat sekali pakai dan alat CSSD yang telah di automasi. Namun tingginya dana yang dibutuhkan untuk alat sekali pakai dan CSSD automation adalah salah satu keterbatasan di [[negara berkembang]] seperti Indonesia.
 
Adakalanya rumah sakit membersihkan, men-disinfeksi dan men-sterilkan alat sekali pakai. Hal ini hanya bisa dilakukan untuk mengurangi pengeluaran tanpa mengurangi kualitas yang dapat membahayakan pasien.
Baris 77:
Dengan absennya guideline dan komisi yang memeriksa apakah alat telah disterilisasi dengan baik dari pemerintah, maka rumah sakit di Indonesia seharusnya mengikuti standard dan prosedur international European Norm (EN) dikarenakan [[International Organisation for Standardisation]] (ISO) juga telah memilih untuk mengadopsi EN sebagai ISO seperti EN ISO 15883 untuk washer disinfector, preEN ISO 285 untuk sterilisator dan seterusnya.
 
Walaupun rumah sakit baru mulai membuka mata akan pentingnya CSSD, beberapa ahli mengusulkan bahwa CSSD juga sebaiknya di-install di [[Pusat Kesehatan Masyarakat|puskesmas]] dan klinik. Konsep ini masih jauh ke depan, pada saat ini rumah sakit dapat mengambil inisiatif untuk melatih staff mereka untuk menggunakan teknologi yang ada serta mempelajari guideline internasional mengenai CSSD.
 
== Lihat pula ==