Likaonia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Petuahsunyi (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
Baris 30:
Namanya tidak didapati pada catatan [[Herodotus]], tetapi Likaonia disebut oleh [[Xenophon]] sewaktu dilintasi oleh [[Kyrus Muda]] pada perjalanan barisannya melalui wilayah [[Asia Kecil]]. Xenophon menggambarkan [[Ikonium]] sebagai kota terakhir Frigia; dan pada kitab [[Kisah Para Rasul]]<ref name=likaoniacities>{{Alkitab|Kisah Para Rasul 14:6}}</ref> [[Paulus dari Tarsus|Rasul Paulus]], setelah meninggalkan [[Ikonium]], melewati perbatasan dan tiba di kota [[Listra]] di wilayah Likaonia.<ref name=isbe/> Sebaliknya, [[Ptolemy]] memasukkan Likaonia sebagai bagian dari [[provinsi Romawi]] [[Kapadokia]], diasosiasikan demikian oleh orang Romawi untuk kepentingan administrasi; tetapi kedua negeri ini jelas dibedakan oleh [[Strabo]] maupun Xenophon dan oleh pemerintah secara umum. [[:en:Amyntas of Galatia|Amyntas]], raja Galatia, yang pernah menguasai daerah ini untuk beberapa waktu, memelihara banyak domba di sana, kemudian kebanyakan bagian utara Likaonia telah dibuktikan dari arkeologi merupakan milik para Kaisar Romawi, yang mewarisi tanah-tanah bagus dari Amyntas.<ref name=isbe/>
 
Dalam [[Kisah Para Rasul 14:6]] Likaonia dicatat terdiri dari kota [[Listra]] dan [[Derbe]] dengan distrik (termasuk banyak desa) di sekelilingnya. Gambaran ini menyebutkan suatu bagian khusus Likaonia, yang hanya dicatat dalam [[Alkitab]]. Pada zaman Paulus, Likaonia tediri dari dua bagian, barat dan timur. Bagian barat merupakan suatu "region" atau subdivisi provinsi Romaawi Galatia; bagian timur disebut "''Lycaonia Antiochiana''", dari nama ''Antiochus of Commagene'' yang diberi kekuasaan atasnya pada tahun 37 M. Bagian yang bukan milik Romawi ini pernah dijalani oleh Paulus, tetapi tidak ada catatan mengenainya secara khusus. Di dalamnya ada kota penting Laranda.<ref name=isbe/>
 
Masih disebut [[Konya]] dalam [[bahasa Turki]], dan menjadi ibu kota [[Kekaisaran Seljuk]] Turki selama beberapa abad. Sedikit ke utara, dekat dengan perbatasan Frigia, berdiri kota ''Laodicea Combusta'' (sekarang ''Ladik''), dijuluki ''Combusta'', untuk membedakan dengan kota di Frigia dengan nama sama; dan di selatan dekat kaki gunung Taurus, terdapat [[:En:Laranda|Laranda]], sekarang disebut [[:En:Karaman|Karaman]], yang menjadi asal nama Provinsi [[:en:Karamania|Karamania]]. [[Derbe]] dan [[Listra]], kota-kota besar yang disebut dalam [[Kisah Para Rasul]],<ref name=likaoniacities/> terletak di antara Ikonium dan Laranda. Ada banyak kota lain yang menjadi ''bishopric'' pada zaman Bizantin. Likaonia memeluk Kekristenan pada masa sangat awal; dan sistem gerejawi di sini lebih terorganisasi lengkap dalam bentuk terakhir selama abad ke-4 daripada daerah lain di Asia Minor.
<!--
After the defeat of [[Antiochus the Great]], Lycaonia was given by the Romans to [[Eumenes II]], king of [[Pergamon]]. About 160 BC, part of it, the [[Tetrarchy of Lycaonia]], was added to Galatia; and in 129 BC the eastern half (usually called during the following 200 years Lycaonia proper) was given to Cappadocia as an eleventh [[strategia]]. In the readjustment of the Provinciae, 64 BC, by [[Pompey]] after the [[Mithridatic Wars]], he gave the northern part of the tetrarchy to Galatia and the eastern part of the eleventh strategia to Cappadocia. The remainder was attached to Cilicia. Its administration and grouping changed often under the Romans. In 371, Lycaonia was first formed into a separate province.
Baris 40:
 
== Budaya ==
Orang Likaonia tampaknya mempertahankan kebangsaan yang khusus selama masa hidup Strabo, tetapi afinitas etnis mereka tidak jelas. Penyebutan "bahasa Likaonia" pada [[Kisah Para Rasul]]<ref>{{Alkitab|Kisah Para Rasul 14:11}}</ref> menunjukkan adanya bahasa daerah yang digunakan penduduk Listra sekitar tahun 50-an M; dan mungkin baru kemudian atau di bawah pengaruh Kekristenan [[bahasa Yunani]] menjadi bahasa utama. Patut dicermati bahwa dalam [[Kisah Para Rasul]], [[Barnabas]] dianggap sebagai dewa "[[Zeus]]", dan Paulus dikira sebagai dewa "[[Hermes]]" oleh orang Likaonia, sehingga membuat sejumlah peneliti percaya bahasa Likaonia sebenarnya suatu dialek bahasa Yunani, yang bekas-bekasnya masih dapat dijumpai pada bahasa Yunani Kapadokia yang digolongkan sebagai suatu dialek Yunani yang unik.
 
== Etimologi ==