Suku Batak Toba: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dyalim (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
Lutherchrist (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 462:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kerk in Nainggolan TMnr 10016596.jpg|jmpl|Gereja Batak Toba di Desa [[Nainggolan, Nainggolan, Samosir|Nainggolan]].]]
 
Sebelum masyarakat Batak Toba mengenal agama [[Kekristenan|Kristen]], kepercayaan leluhur, yakni [[Ugamo Malim|Parmalim]], telah menjadi sebuah kepercayaan orang Batak Toba secara turun-temurun. Namun, sejak tahun 1863, misionaris [[Lutheran]] asal [[Jerman]] yakni [[Ludwig Ingwer Nommensen]] atau orang [[Suku Batak|Batak]] lebih mengenal dengan Ingwer Ludwig Nommensen atau dipanggil Nommensen, tiba di [[Tapanuli|Tanah Batak]], kemudian menyebarkan agama [[Protestanisme|Kristen Protestan]] yang beraliran Lutheranisme tersebut di antara masyarakat [[Batak|tanah Batak]]. Sebelum Nommensen, beberapa misionaris telah menyebarkan agama Kristen di Tanah Batak, akan tetapi belum berhasil. Nommensen berasal dari [[Jerman]], tetapi lebih dikenal di [[Indonesia]]. Hasil dari pekerjaannya adalah berdirinya sebuah gereja Protestan dengan aliran Lutheran terbesar di tengahIndonesia yang ditengah-tengah etnis Batak Toba yaitu [[Huria Kristen Batak Protestan]] (HKBP).<ref name="Willem">{{id}}F.D. Willem. 1987. Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 198, 199.</ref>
 
{{:Sejarah masuknya Kekristenan ke suku Batak}}