Zaid bin Haritsah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
Keistimewaan Zaid bin Haritsah |
||
Baris 18:
== Biografi ==
Nama lengkapnya adalah Zaid bin Haritsah bin Syarahil (atau Syurahbil) bin Ka'ab bin Abdil-Uzza bin Yazid bin Imri’il-Qais bin Amir bin an-Nu‘man.{{sfnp|Adz-Dzahabi|2006|p=140}}
Zaid bin Haritsah berasal dari [[Banu Kalb]] yang menghuni sebelah utara [[jazirah Arab]].<ref>{{Cite book|last=Ṭabarī,?-923|date=1985-<c1999>|url=https://www.worldcat.org/oclc/16405344|title=The history of al-Ṭabarī = Taʼrīkh al-rusul wa'l mulūk.|location=Albany|publisher=State University of New York|isbn=978-0-7914-7249-1|oclc=16405344}}</ref> Pada masa kecilnya, ia ditangkap oleh sekelompok penjahat yang kemudian menjualnya sebagai seorang [[budak]].{{Butuh rujukan}} Kemudian ia dibeli oleh [[Hukaim bin Hisyam]] keponakan dari [[Khadijah]].{{Butuh rujukan}} Oleh Khadijah, ia diberikan kepada Nabi Muhammad yang kemudian memerdekakan Zaid bin Haritsah.{{Butuh rujukan}} Ia adalah salah satu [[Pemeluk Islam pertama|orang yang pertama dalam memeluk agama Islam]].
Zaid bin Haritsah ra memiliki tampang dan perawakan yang biasa. Pendek dengan kulit cokelat kemerah-merahan, dan hidung agak pesek<ref name=":0">{{Cite book|last=Muhammad Khalid|first=Khalid|date=Robiul Akhir, 1439 H|url=https://books.google.co.id/books?id=hQKwDgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_atb#v=onepage&q&f=false|title=Biografi 60 Sahabat Nabi|location=Jakarta Timur|publisher=Ummul Qura|isbn=9786029896886|pages=264-273|url-status=live}}</ref>. {{Butuh rujukan}}
Zaid ditugaskan oleh Muhammad untuk membunuh seorang wanita tua bernama [[Umm Qirfa|Ummu Qirfa]]. Kaki wanita itu diikat ke dua unta, dan unta bergerak sampai tubuhnya dilepas.<ref>{{cite book |title=The History of Al-Tabari: the Victory of Islam |others= trans. Michael Fishbein |publisher=SUNYP |year=1997 |pages=95–97}}</ref><ref>The Muslim Empire and the Land of Gold, p.287, Rodney J. Phillips, Strategic book publishing</ref> Kepalanya yang terpenggal kemudian diarak di jalan-jalan [[Madinah]].<ref>{{cite book |title=Al-Nass Al-Muasas wa Mujtamauhu |first=Khalkl Abd al-Karim Manshurat |last=Al-Jamal |page=174}}</ref>
Baris 30 ⟶ 33:
Zaid pada awal Islam mendapat nisbah nama kepada Nabi, sehingga dia menamai dirinya Zaid bin Muhammad. Namun, [[Allah]] di kemudian hari menurunkan [[wahyu]]-Nya berupa Surah al-Ahzab ayat 5 yang menerangkan bahwa anak-anak angkat tetap harus dipanggil dengan nama ayah kandung mereka, bukan ayah angkatnya. Setelah itu, Zaid mengatakan, "Aku adalah Zaid bin Haritsah." Hal ini dianggap menurunkan Zaid dari derajat mulia yang disandangnya sebelumnya. Oleh karena itu, Allah memuliakan Zaid dengan menurunkan ayat di atas yang secara eksplisit menyebutkan namanya.{{sfn|Al-Mishri|2015|p=330}}
== Keistimewaan Zaid Bin Haritsah ra ==
Berikut diantara keistimewaan Zaid bin Haritsah ra:
# Satu-satunya sahabat yang namanya termaktub dalam Al-Qur'an. Allah berfirman: Maka ketika Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami nikahkan engkau dengan dia (Zainab) agar tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (menikahi) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya terhadap istrinya. Dan ketetapan Allah itu pasti terjadi (AL Ahzab: 37)<ref name=":0" />
# Termasuk kedalam golongan assabiqunal Awwalun, atau kelompok yang pertama kali masuk Islam, bahkan termasuk orang kedua setelah khadijah yang masuk kedalam Islam. <ref name=":0" />
# Dipilih Rosulallah sholallahu alaihi wasallam sebagai panglima perang Mut'ah. Bahkan sayyidina Aisyah ra berkata, "Setiap Rosulallah sholallahu alaihi wasallam mengirimkan suatu pasukan yang disertai Zaid, ia selalu diangkat Nabi jadi pemimpinnya. Seandainya ia masih hidup sesudah Rosulallah sholallahu alaihi wasallam, tentula ia akan diangkatnya sebagai Khalifah".<ref name=":0" />
# DIjuluki sebagai sahabat kesayangan Rosulallah sholallahu alaihi wasallam<ref name=":0" />
# Merupakan Anak angkat Rosulallah sholallahu alaihi wasallam. Rosulallah bersabda, "Saksikanlah oleh kalian semua, bahwa mulai saat ini, Zaid adalah anakku yang akan menjadi ahli warisku dan aku menjadi ahli warisnya". Meskipun dalam hal waris mewarisi ini di luruskan oleh Allah azza wajalla dalam surah Al Ahzab: 4, bahwa anak angkat tidak sama dengan anak kandung. Tetap hal ini semakin menunjukkan kemuliaan sayyidina Zaid bin Haritsah.<ref name=":0" />
== Lihat pula ==
|