Masalah budi–tubuh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sonjo 01 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 22:
Namun, jika sudah punya akalbudinya sendiri, mengapa tubuh kita terus mengakuisisi akalbudi tambahan-akalbudi ''kita''? Tidakkah satu akalbudi pertubuh sudah cukup? Tidak selalu. Seperti yang telah kita lihat, akalbudi berbasis tubuh lama telah melakukan pekerjaan solid dalam menjaga nyawa dan organ kita selama miliaran tahun, tapi dia relatif lambat dan kasar dalam memilah. Untuk keterlibatan yang lebih canggih dengan dunia, diperlukan akalbudi yang dapat menghasilkan masa depan lebih banyak dan lebih baik.<ref>{{Cite book|last=Dennet|first=Daniel C|date=2021|title=Ragam Akalbudi|location=Jakarta|publisher=KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)|isbn=978-602-481-398-7|pages=99-100|url-status=live}}</ref>
 
== Catatan kaki. ==
{{Reflist}}