Bandar Udara Tjilik Riwut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Dikembalikan ke revisi 24021064 oleh FarhanNF (bicara): MOS:OVERLINK (-> WP:TW)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 33:
}}
 
'''Bandar Udara Tjilik Riwut''' {{airport codes|PKY|WAGG}}, sebelumnya '''Bandar Udara Panarung''', merupakan sebuah [[bandara]] di [[Palangkaraya]], [[Kalimantan Tengah]], [[Indonesia]]. [[Bandara]] ini adalah [[bandara terbesar]] di [[Kalimantan Tengah]]. Bandara ini juga merupakan [[Embarkasi]] Calon Jemaah Haji Kalimantan Tengah. Kini Bandar Udara Tjilik Riwut sedang dalam pembangunan Hangar [[Lion Air]] dan Sekolah Penerbangan Lion Air yang dikelola oleh Lion Air. Tahun depan landasan pacu di [[bandar udara]] ini akan di perpanjang menjadi {{convert|3.000|x|45|meter|0}}. Saat ini juga telah dibangun dan diresmikan [[terminal]] baru [[Bandar Udara]] [[Tjilik Riwut]] dengan luas 29.124 meter persegi dengan tingkat dua dan dapat menampung penumpang sebanyak 2.200 orang. Selain itu [[Bandar Udara]] [[Tjilik Riwut]] juga diusulkan menjadi [[bandara internasional]].
 
== Sejarah ==
Sebelumnya Bandar Udara Tjilik Riwut mempunyai nama [[Pelabuhan Udara Panarung]] berdiri
pada tanggal 1 Mei 1958 yang peresmiannya dilaksanakan oleh Residen Kalimantan Tengah yaitu
Bapak [[Tjilik Riwut]]. Pada saat itu dapat difungsikan dan didarati Pesawat Terbang jenis Twin Otter
(dari [[TNI-AU]])
Pada Tanggal 24 September 1973 [[Pelabuhan Udara Panarung]] oleh Pemerintah Daerah
[[Kalimantan Tengah]] di serah terimakan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen
Perhubungan RI. Sejak itu tanggung jawab Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah beralih sepenuhnya
kepada pemerintah pusat, sebagai tindak lanjut dari serah terima tersebut oleh Menteri Perhubungan
Bapak Prof. Dr. Emil Salim dinyatakan [[Pelabuhan Udara Panarung]] [[Palangka Raya]] sebagai [[Pelabuhan Udara]]
untuk lalu lintas udara dalam negeri ([[Domestik]]) dengan menggunakan pesawat jenis Fokker 27.
Pelabuhan Udara Panarung Menjadi Bandar Udara Tjilik Riwut
Bertepatan dengan peringatan [[Hari Pahlawan Nasional]] tanggal 10 Nopember 1988 nama [[Tjilik Riwut]] (mantan Gubernur Kalimantan Tengah), diabadikan untuk nama [[Bandar Udara]] Ibu kota [[Provinsi Kalimantan Tengah]] [[Palangka Raya]] yang sebelumnya bernama Pelabuhan Udara Panarung.
Penggantian nama menjadi Bandar Udara Tjilik Riwut serta penandatanganan prasastinya dilakukan oleh [[Menteri Perhubungan]] [[Republik Indonesia]] Bapak [[Ir. Azwar Anas]]. Penggantian nama tersebut sesuai dengan usul [[Gubernur]] [[Kalimantan Tengah]], DPRD [[Kalimantan Tengah]] dan rekomendasi/tanggapan [[Menteri Dalam Negeri]].
Pengabadian nama tersebut karena [[Tjilik Riwut]] adalah seorang [[Pahlawan Nasional]] (Keputusan [[Presiden]] Republik Indonesia tanggal 6 November 1988 No.108/TK/1988).
 
Pada tanggal 28 [[Maret]] [[2019]] terminal baru bandara ini mulai dioperasikan, semua aktivitas penerbangan di terminal lama bandara dipindahkan ke terminal baru bandara.