Latief Hendraningrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: gambar rusak
Baris 51:
Masa setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], Abdul Latief Hendraningrat terlibat dalam berbagai pertempuran. Kemudian menjabat sebagai komandan Komando Kota ketika [[Belanda]] menyerbu Yogyakarta (1948). Saat itu, Yogyakarta sebagai ibu kota RI menjadi area pertempuran yang paling genting. Latief juga berhubungan baik dengan Panglima Besar [[Soedirman|Jenderal Soedirman]]. Ia juga ikut merumuskan taktik [[gerilya]] dan perencanaan [[Serangan Umum 1 Maret 1949]].<ref name=":0" />
 
Setelah penyerahan kedaulatan, Abdul Latief Hendraningrat awalnya ditugaskan di Markas Besar Angkatan Darat, kemudian ditunjuk sebagai atase militer Rl untuk [[Filipina]] (1952), lalu dipindahkan ke Washington hingga tahun 1956. Setelah kembali ke Indonesia ia ditugaskan memimpin [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat]] (SSKAD) yang kini menjadi [[Seskoad]]. Jabatannya setelah itu sebagai [[Daftar Rektor Universitas Negeri Jakarta|Rektor IKIP Jakarta]] (1965). Pada tahuntanggal 196730 HendraningratSeptember memasuki1966, masaHendraningrat resmi pensiun dengan pangkat [[Brigadir Jenderal]].<ref name=":1">{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2023-01-16|title=Biografi Latief Hendraningrat, Pengibar Bendera saat Proklamasi Halaman all|url=https://www.kompas.com/stori/read/2023/01/16/220000879/biografi-latief-hendraningrat-pengibar-bendera-saat-proklamasi|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-11-14}}</ref> Sejak itu, ia mencurahkan segala perhatian dan tenaganya bagi Yayasan Perguruan Rakyat dan Organisasi Indonesia Muda.<ref>[http://paskibrajubel.tumblr.com/post/24256075434/abdul-latif-hendraningrat-sang-pengibar-bendera "Abdul Latif Hendraningrat: Sang Pengibar Bendera Pusaka 1945"]</ref>
 
Ia merupakan anak dari Kakak R.A Siti Ngaisah yang merupakan istri [[Djojo Dirono]], [[Daftar Bupati Lamongan|Bupati Lamongan]] yang memerintah pada tahun (1885-1937), sehingga ia juga memiliki darah dari [[Ken Arok]], [[Jaka Tingkir]] dan [[Mangkunegara I]].
Baris 59:
Latief menikah dengan Rr. Sophia dan dikaruniai empat anak dan delapan cucu. Salah satu putrinya, Tuning Sukobagyo, adalah ibu dari artis Muhammad Gunawan Hendromartono alias [[Gugun Gondrong]].
 
Latief meninggal di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1983 di [[Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto]] karena penyakit [[usus buntu]].<ref>[https://majalah.tempo.co/read/pokok-dan-tokoh/43887/meninggal-dunia Meninggal Dunia]</ref> Jenazahnya dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]], Jakarta pada keesokan harinya.<ref name=":1" />
 
== Pranala luar ==