Masalah budi–tubuh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus kalimat hiperbolis
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sonjo 01 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 1:
[[Berkas:Descartes mind and body.gif|jmpl|200px|ka|Ilustrasi dualisme budi-tubuh oleh [[René Descartes]].]]
'''Masalah budi-tubuh''' adalah masalah dalam [[filsafat]] yang terkait dengan hubungan antara [[budi]] dan materi, dan terutama hubungan antara [[kesadaran]] dengan otak. Kita semua akrab dengan konflik-konflik pada diri sendiri yang memicu celetukan "Tubuh saya punya budi sendiri" hal tersebut kadang-kadang membuat kita menggabungkan saja beberapa informasi yang terkandung menjadi budi yang terpisah. Tubuh terorganisasi sedemikian rupa sehingga terkadang dia menciptakan pemisah-misahan yang cukup mandiri, menimbang preferensi, membuat keputusan, menerapkan kebihakan yang bersaing dengan akalbudi kita. Pada waktu seperti itu, persepektif Cartesan diri sebagai dalang yang susah payah mencoba mengendalikan tubuh sebagai wayang nya yang liar sangatlah kuat. Contohnya tubuh kita dapat membongkar keras rahasia yang susah payah kita simpan kepada banyak orang didepan kita dengan menunjukkan wajah yang bersemu merah atau gemetar atau berkeringat. Dalam kesempatan lain, yang membuat kita semakin menderita dan frustasi, tubuh dapat menolak segala upaya kita sendiri untuk mengajaknya terlibat dalam kegiatan seksual, memaksa kita meninggikan volume, menekan-nekan tombol, mencoba segala cara dan bujuk rayu gila-gilan untuk membujuk tubuh.<ref>{{Cite book|last=Dennett|first=Daniel C|date=2021|title=Ragam Akalbudi -Memahami Kesadaran-|location=Jakarta|publisher=KPG (Kepustakaan Populer Gramedi)|isbn=978-602-481-398-7|pages=99|url-status=live}}</ref>
'''Masalah budi-tubuh''' adalah masalah dalam [[filsafat]] yang terkait dengan hubungan antara [[budi]] dan materi, dan terutama hubungan antara [[kesadaran]] dengan otak.
 
Masalah ini diungkapkan oleh [[René Descartes]] pada abad ke-17, tetapi sudah pernah dibahas oleh filsuf-filsuf pra-[[Aristoteles]],<ref name="Young">{{cite book|editor=RC Olby, GN Cantor, JR Christie, MJS Hodges, eds|title= Companion to the History of Modern Science|publisher=Taylor and Francis|year= 1996|pages= 702–11|isbn=0415145783|chapter=The mind–body problem|url=http://human-nature.com/rmyoung/papers/pap102h.html|author= Robert M. Young|edition=Paperback reprint of Routledge 1990}}</ref><ref name=Robinson>{{cite web |author=Robinson, Howard |title=Dualism |work=The Stanford Encyclopedia of Philosophy (Winter 2011 Edition) |editor=Edward N. Zalta, ed |url = http://plato.stanford.edu/archives/win2011/entries/dualism/ |date=Nov 3, 2011}}</ref> [[Ibnu Sina]],<ref name=Lagerlund>{{cite book|title= Forming the Mind: Essays on the Internal Senses and the Mind/Body Problem from Avicenna to the Medical Enlightenment|publisher= [[Springer Science+Business Media]]|year= 2010|edition=Paperback reprint of 2007|isbn= 9048175305|chapter=Introduction|page=3|author=Henrik Lagerlund|editor= Henrik Lagerlund, ed|url=http://books.google.com/books?id=IV-dcQAACAAJ}}</ref> dan tradisi Asia awal. Berbagai pendekatan untuk menyelesaikan masalah ini telah diajukan. Pendekatan [[dualisme]] meyakini bahwa terdapat perbedaan antara budi dengan materi, sementara menurut [[monisme]] hanya terdapat satu substansi. Masing-masing pendekatan memiliki berbagai macam varian. Dua varian utama dualisme adalah [[dualisme substansi]], yang menyatakan bahwa budi terbentuk oleh substansi yang berbeda dan tidak diatur oleh hukum fisika, dan [[dualisme properti]], yang meyakini bahwa hukum fisika berlaku secara universal namun tak dapat digunakan untuk menjelaskan budi. Tiga varian utama monisme adalah [[fisikalisme]], yang menyatakan bahwa budi dapat dijelaskan oleh materi; [[idealisme]], yang meyakini bahwa hanya budi yang memang ada dan materi itu hanya ilusi; dan [[monisme netral]], yang meyakini bahwa budi dan materi merupakan aspek dari suatu substansi yang berbeda.