Pemakzulan Abdurrahman Wahid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Latar belakang dan Pemakzulan: tidak ada hubungan dengan konten, subyektif dan tanpa referensi. tidak tercatat pada versi wikipedia bahasa inggris, membuat perbedaan presepsi yang tajam antara pembaca dari dua bahasa.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Kurniaaja (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 18:
Pada tanggal 23 Juli 2001, sebagai tanggapan atas Ketetapan Gus Dur, [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] (MPR) mengadakan sidang khusus untuk memakzulkan Wahid dan kemudian mengangkat Megawati sebagai presiden baru.<ref name="Monshipouri">{{cite book|page=206|url=https://books.google.com/books?id=aWErJvWJlbcC&pg=PA206|title=Muslims in Global Politics: Identities, Interests, and Human Rights|isbn=9780812202830|last1=Monshipouri|first1=Mahmood|date=1 January 2011}}</ref> Megawati adalah wanita pertama yang terpilih sebagai Presiden Indonesia.
 
Sidang Istimewa MPR juga menjadwalkan pemilihan Wakil Presiden yang lowong akibat kenaikan Megawati menjadi Presiden. Ada lima calon, yaitu [[Agum Gumelar]] yang diusulkan oleh F-PDU, [[Susilo Bambang Yudhoyono]] yang diusulkan oleh F-KKI dan 80 anggota MPR, [[Akbar Tandjung]] oleh F-PG, [[Hamzah Haz]] yang diusulkan oleh F-PPP dan Fraksi Reformasi, dan [[Siswono Yudo Husodo]], diusulkan oleh 79 Anggota MPR. Pemilihan tersebut berlangsung pada sidang paripurna ke-5 MPR pada Rabu, 25 Juli 20032001.{{sfn|MPR General Secretary|2006|p=66}}
 
Hamzah Haz terpilih sebagai wakil presiden setelah meraih 340 suara dari total 610 suara. Sedangkan Akbar Tandjung memperoleh 237 suara, hanya menyisakan 29 suara abstain.<ref>{{cite news |title=Jalan Panjang Hamzah Haz Menjadi Wapres, Kalahkan Akbar Tandjung dan SBY |url=https://nasional.sindonews.com/read/492676/12/jalan-panjang-hamzah-haz-menjadi-wapres-kalahkan-akbar-tandjung-dan-sby-1627268844 |access-date=26 October 2021 |publisher=Sindonews |date=26 July 2021}}</ref>{{sfn|MPR General Secretary|2006|p=67-68}}