Kota prima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Koavf (bicara | kontrib)
svg
Baris 7:
 
== Makna ==
[[Berkas:Countries_without_a_primate_city.pngsvg|ka|jmpl| Negara/wilayah berwarna merah tidak memiliki kota prima.]]
Tidak semua negara memiliki kota prima, tetapi di negara-negara yang memilikinya, telah muncul perdebatan apakah kota seperti ini sesungguhnya bersifat merusak ([[parasit]]) atau membangun.<ref>{{Cite journal|last=London|first=Bruce|date=Oct 1977|title=Is the Primate City Parasitic? The Regional Implications of National Decision Making in Thailand|url=|journal=The Journal of Developing Areas|volume=12|pages=49–68}}</ref> Kehadiran suatu kota prima di suatu negara dapat mengindikasikan adanya ketimpangan pembangunan&nbsp;– biasanya berupa wilayah inti kota yang sangat maju, sementara wilayah pinggirannya tertinggal, di mana kota ini sangat bergantung pada pasokan tenaga kerja dan sumber daya dari wilayah sekitarnya.<ref>Brunn, Stanley et al. Cities of the World. Boulder, CO: Rowman & Littlefield Publishers, Inc, 2003</ref> Akan tetapi, struktur kota tidak secara langsung bergantung pada tingkat [[Pembangunan ekonomi|perkembangan ekonomi]] suatu negara.<ref name="Dictionary">Goodall, B. (1987) The Penguin Dictionary of Human Geography. London: Penguin.</ref>