MetroTV: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alfians7232 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
ヒチャ・アンジェリーナ (bicara | kontrib) |
||
Baris 131:
PT Media Televisi Indonesia mendapat izin siaran No. 800/MP/PM/1999 pada 25 Oktober 1999,<ref>{{Cite web |url=https://123dok.com/document/q0p0vdlz-proses-produksi-megasos-hukrim-megapolitan-sosial-budaya-kriminal.html |title=Proses kerja staf produksi desk megasos – hukrim (megapolitan sosial budaya hukum kriminal) pada metro tv |access-date=2021-11-17 |archive-date=2021-11-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211117140718/https://123dok.com/document/q0p0vdlz-proses-produksi-megasos-hukrim-megapolitan-sosial-budaya-kriminal.html |dead-url=no }}</ref> setelah memenangkan seleksi pendirian televisi yang diumumkan [[Departemen Penerangan]] di tanggal 12 Oktober 1999 bersama 4 perusahaan televisi baru lainnya ([[Trans7|DVN TV]], [[tvOne|PRTV]], [[Trans TV]] dan [[GTV (Indonesia)|GIB]]). Saat itu, namanya sempat disebutkan di berbagai [[media massa]] sebagai '''MTI TV''' ('''M'''edia '''T'''elevisi '''I'''ndonesia) dengan cakupan siar terbatas di Jakarta.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=r6nXDwAAQBAJ&pg=PA39&dq=MTI+PT+MEDIA+TELEVISI+INDONESIA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiZkKWzsrTuAhWVeX0KHXcSC5YQ6AEwAHoECAAQAg#v=onepage&q=MTI%20PT%20MEDIA%20TELEVISI%20INDONESIA&f=false |title=Membuka Kejadian Menonjol Media Massa Indonesia Sejak Era Reformasi Sampai 2000 |access-date=2021-01-24 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712112549/https://books.google.co.id/books?id=r6nXDwAAQBAJ&pg=PA39&dq=MTI+PT+MEDIA+TELEVISI+INDONESIA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiZkKWzsrTuAhWVeX0KHXcSC5YQ6AEwAHoECAAQAg#v=onepage&q=MTI%20PT%20MEDIA%20TELEVISI%20INDONESIA&f=false |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=l_7YDwAAQBAJ&pg=PA18&dq=sumita+metro+tv&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj7obKPs7TuAhXEb30KHa3MCRMQ6AEwAnoECAUQAg#v=onepage&q=sumita%20metro%20tv&f=falseRekam |title=Jejak Bisnis Chairul Tanjung |access-date=2021-01-24 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712112536/https://books.google.co.id/books?id=l_7YDwAAQBAJ&pg=PA18&dq=sumita+metro+tv&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj7obKPs7TuAhXEb30KHa3MCRMQ6AEwAnoECAUQAg#v=onepage&q=sumita%20metro%20tv&f=falseRekam |dead-url=no }}</ref> MetroTV awalnya dirintis oleh dua orang: [[Surya Paloh]], pemilik [[Media Group|Media Indonesia Group]] (kelompok usaha yang juga memiliki [[surat kabar]] ''[[Media Indonesia]]''), dan [[Sumita Tobing]] (seorang eksekutif pertelevisian yang pernah bekerja di [[Televisi Republik Indonesia|TVRI]] dan [[SCTV]]). Sumita-lah yang mendapatkan izin bagi mendirikan MetroTV, namun kemudian ia mengundurkan diri karena adanya niat Paloh untuk melakukan kerjasama dengan [[Bimantara Citra]] yang merupakan perusahaan [[Keluarga Cendana|Cendana]].<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=qn7ZDwAAQBAJ&pg=PA53&dq=METRO+TV+Paloh+bimantara&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwilh73psbTuAhWWqksFHUpBDG0Q6AEwAnoECAYQAg#v=onepage&q=METRO%20TV%20Paloh%20bimantara&f=false |title=Sebaran Kerajaan Cendana di Bisnis Pertelevisian |access-date=2021-01-24 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712112551/https://books.google.co.id/books?id=qn7ZDwAAQBAJ&pg=PA53&dq=METRO+TV+Paloh+bimantara&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwilh73psbTuAhWWqksFHUpBDG0Q6AEwAnoECAYQAg#v=onepage&q=METRO%20TV%20Paloh%20bimantara&f=false |dead-url=no }}</ref>
Walaupun demikian, rencana Paloh untuk mendirikan televisi berita tetap berlanjut, dan setelah direncanakan pada April, Juni dan Desember 2000,<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=36W1AAAAIAAJ&q=global+tv+habibie&dq=global+tv+habibie&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjYucPp1bLuAhULb30KHdLEDkEQ6AEwA3oECAAQAg |title=AsiaCom: Asia-Pacific TV, Cable, Satellite, and Telecommunications, Volume 5 |access-date=2022-09-04 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712112527/https://books.google.co.id/books?id=36W1AAAAIAAJ&q=global+tv+habibie&dq=global+tv+habibie&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjYucPp1bLuAhULb30KHdLEDkEQ6AEwA3oECAAQAg |dead-url=no }}</ref> MetroTV memulai uji coba siarannya pada 25 Oktober 2000{{cn}} dengan merelai acara-acara dari [[CNN International]]{{cn}}. Pada tanggal 18 November 2000, MetroTV menyiarkan acara
Seminggu kemudian, pada 25 November 2000, MetroTV memulai siaran Paloh kemudian tetap melanjutkan rencana kerjasamanya dengan Bimantara, perusahaan yang dimiliki oleh [[Bambang Trihatmodjo]]. Paloh dan Bambang Tri memang dikenal sudah bersahabat sejak lama, dan mereka juga berasal dari partai yang sama, yaitu [[Partai Golongan Karya|Golkar]].<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA148&dq=METRO+TV+BImantara&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjlqZOKqrTuAhVs7XMBHdShAwUQ6AEwAXoECAAQAg#v=onepage&q=Paloh&f=false |title=Televisi Jakarta di atas Indonesia: Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan di Indonesia |access-date=2021-01-24 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712112529/https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA148&dq=METRO+TV+BImantara&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjlqZOKqrTuAhVs7XMBHdShAwUQ6AEwAXoECAAQAg#v=onepage&q=Paloh&f=false |dead-url=no }}</ref> Kerjasama ini diwujudkan ketika beberapa saat setelah televisi ini mulai beroperasi pada 2001, Bimantara menyuntikkan dana senilai Rp 400 miliar ke MetroTV dan mendapat 25% sahamnya. Saham ini, menurut perjanjian keduanya, boleh dibeli lagi oleh Paloh sebelum jatuh tempo pada Desember 2003. Selain itu, Bimantara juga meminjamkan dana Rp 80 miliar dengan jaminan 12.000 saham tambahan milik Paloh di MetroTV dan memberikan dana sebanyak Rp 125 miliar. Dalam rencana awalnya, MetroTV yang berbasis berita direncanakan Bimantara sebagai pelengkap dari [[RCTI]] yang berbasis hiburan dan sudah mereka miliki sebelumnya.
|