Deltras FC: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Saya mengoreksi dan melengkapi referensi sejarah yang ditulis sebelumnya, karena apa yang ditulis sebelumnya di Wikipedia adalah sejarah yang kurang tepat dan tidak lengkap. Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Saya mengoreksi dan melengkapi referensi sejarah yang ditulis sebelumnya, karena apa yang ditulis sebelumnya di Wikipedia adalah sejarah yang salah dan tidak lengkap Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 58:
Dia sepakat mengurus [[Putra Gelora]]. Bahkan, Mislan berniat membawa Putra Gelora berkompetisi di [[Liga Sepak Bola Utama|Galatama]]. Dan dia serius dengan mimpinya itu. Dengan mengajak pemainnya tanding keliling [[Jawa Timur]], Mislan berharap para pemainnya sudah matang ketika [[Putra Gelora]] harus berkompetisi di [[Liga Sepak Bola Utama|Galatama]]. Di sisi lain, dengan bermain keliling provinsi paling timur di Pulau Jawa itu, Mislan ingin menjajaki kota yang tepat sebagai rumah [[Putra Gelora]]. Sebab, Mislan ingin [[Putra Gelora]] bermarkas tak jauh dari [[Kota Surabaya|Surabaya]].
Tapi, ketika itu Soepangat (MC [[Stadion Gelora 10 November|Gelora 10 November]]) tidak sepakat kalau harus main di Surabaya atau sekitarnya. Sebab, di sini sudah ada [[Persebaya Surabaya|Persebaya]] dan [[NIAC Mitra|Niac Mitra]] yang sama-sama besar. Soepangat (MC Gelora 10 November) lantas mengabarkan gelora Mislan itu ke Ali Mahakam yang ada Bali. Ali Mahakam pun tergoda. Dia lantas mengajak Mislan membawa [[Putra Gelora]] ke Pulau Dewata. Putra Gelora berhijrah ke [[Bali]] pada 1989. Namanya berganti menjadi Putra Gelora Dewata. Musim kompetisi 1990, mereka terjun ke [[Liga Sepak Bola Utama|Galatama]] dengan nama [[Gelora Dewata]] dan tampil di Divisi Satu. Semusim kemudian, [[Galatama]] 1990-1992, Gelora Dewata berkompetisi di [[Divisi Utama]]. Bertahun-tahun runner up [[Galatama]] (1993/1994) itu menjalani kehidupan di Bali. Menikmati hiruk-pikuk Stadion Ngurah Rai, Denpasar. Juga menikmati cinta masyarakat Bali. Sebelum akhirnya di tahun 2001 pemerintah Kabupaten Sidoarjo membawanya pulang ke Kota Delta. Dan saat menginjakkan kaki di Sidoarjo nama Putra yang sempat ditanggalkan digunakan kembali. Gelora Dewata bersalin rupa menjadi [[Gelora Putra Delta]] (GPD). Tak lama kemudian namanya berganti menjadi Delta Putra Sidoarjo atau akrab disingkat Deltras. Sejak 2001 itu pula Deltras kembali ke rumah. Memang tidak lagi pulang ke Lapangan Suko. Tapi, Deltras pulang ke jantung kota dan hati masyarakat Sidoarjo. Pada tahun
status kepemilikan klub
Berdirinya perusahaan pada tahun 2011 membawa banyak perubahan pada klub. Pada akhir tahun 2011, manajemen klub memutuskan untuk mengubah nama klub dari Deltras Sidoarjo, menjadi Deltras F.C. Sebutan “Putra” di Deltra Putra Sidoarjo yang berarti “Anak” diubah menjadi “Raya” yang berarti “Agung”.
|