Keraton Surosowan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Keraton Surasowan''' adalah sebuah [[keraton]] di [[Banten]]. Keraton ini pertama dibangun sekitar tahun [[1522]]-[[1526]] pada masa pemerintahan [[Maulana Hasanuddin dari Banten|Maulana Hasanuddin]], yang kemudian dikenal sebagai pendiri dari [[Kesultanan Banten]].<ref>Titik Pudjiastuti, (2000), ''Sadjarah Banten: suntingan teks dan terjemahan disertai tinjauan aksara dan amanat''.</ref><ref>{{Cite book|last=Mapata|first=Dg|date=2017-10-26|url=https://books.google.com/books?id=2ftFDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA280&dq=Banten+1526&hl=en|title=Buku Penunjang Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Pengembangan Silabus Kurikulum 2013 Versi 2016 Peserta Didik Kelas Vii Satuan Pendidikan SMP/MTS, dan Atau Sederajat|publisher=Deepublish|isbn=978-602-453-610-7|language=id}}</ref>
 
Selanjutnya pada masa penguasa Banten berikutnya bangunan keraton ini ditingkatkan bahkan konon juga melibatkan ahli bangunan asal Belanda, yaitu [[Hendrik Lucasz Cardeel]], seorang [[arsitek]] berkebangsaan [[Belanda]] yang memeluk Islam yang bergelar Pangeran Wiraguna.<ref>Situs mengenai seseorang yang bernama pangeran wiraguna adapun terdapat di Wilayah jakarta selatan, yang dengan situs itu pula akan menjadi nama suatu wilayah bernama Ragunan yang di percaya oleh masyarakat setempat sebagai awal dari cikal bakal nama daerah ragunan.</ref> [[Dinding]] pembatas setinggi 2 meter mengitari area keraton sekitar kurang lebih 3 hektare. Surasowan mirip sebuah benteng Belanda yang kokoh dengan [[bastion]] (sudut benteng yang berbentuk intan) di empat sudut bangunannya. Sehingga pada masa jayanya Banten juga disebut dengan Kota Intan.