Pipit (Fringillidae): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aleirezkiette (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Aleirezkiette (bicara | kontrib)
Tag: kemungkinan perlu dirapikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 25:
'''Pipit-bondol''', '''finch''' adalah burung pengicau berukuran kecil hingga sedang dalam keluarga Fringillidae . Burung pipit-bondol umumnya memiliki paruh berbentuk kerucut yang kokoh dan disesuaikan untuk memakan biji-bijian dan kacang-kacangan dan sering kali memiliki bulu berwarna-warni. Mereka menempati sejumlah besar habitat di mana mereka biasanya tinggal dan tidak bermigrasi. Mereka memiliki sebaran asli di seluruh dunia kecuali Australia dan wilayah kutub. Keluarga Fringillidae berisi lebih dari dua ratus spesies yang terbagi dalam lima puluh genera .
 
== Sebaran dan habitat==
== Teori Evolusi Burung Finch ==
Burung pipit-bondol mempunyai distribusi hampir global, ditemukan di seluruh Amerika, Eurasia dan Afrika, serta beberapa kelompok pulau seperti kepulauan Hawaii. Mereka tidak ditemukan di Australasia, Antartika, Pasifik Selatan, dan pulau-pulau di Samudera Hindia, meskipun beberapa spesies Eropa telah diperkenalkan secara luas di Australia dan Selandia Baru.
 
Burung pipit-bondol biasanya menghuni daerah berhutan lebat, namun ada pula yang dapat ditemukan di pegunungan atau bahkan di gurun .
'''Burung finch''' (satu [[genus]] dengan burung pipit) di [[Kepulauan Galapagos]] yang dulu dipakai [[Charles Darwin]] untuk mengembangkan [[Evolusi|teori evolusi]], kini terbukti cocok dengan teori itu—mereka memang berevolusi.
== Ekologi ==
 
Burung pipit-bondol pada dasarnya adalah hewan pemakan biji-bijian (granivora) , namun burung pipit-bondol dalam genus eufonia memakan sejumlah besar artropoda dan buah beri dan burung panjat-madu Hawaii berevolusi untuk memanfaatkan berbagai sumber makanan, termasuk nektar . Makanan anakan Fringillidae mencakup sejumlah arthropoda kecil yang bervariasi. Burung pipit-bondol sejati memiliki kemampuan terbang yang memantul seperti kebanyakan burung pengicau kecil , mengepakkan sayap secara bergantian dengan meluncur dengan sayap tertutup. Sebagian besar bernyanyi dengan baik dan beberapa di antaranya sering terlihat sebagai burung sangkar ; yang paling utama di antaranya adalah kenari peliharaan ( Serinus canaria domestica ). Sarangnya berbentuk keranjang dan biasanya dibangun di pepohonan, lebih jarang di semak-semak, di antara bebatuan, atau di atas substrat serupa. [1]
Badak jawa yang berukuran sedang yang dulu diteliti Darwin, ternyata perlahan-lahan memperkecil paruhnya untuk mendapatkan aneka jenis [[biji-bijian]]. Perubahan ini mulai terjadi sekitar 20 tahun setelah kedatangan burung pesaing mereka yang berukuran lebih besar, dan memperebutkan sumber makanan yang sama.
 
Perubahan ukuran paruh menunjukkan bahwa [[spesies]] yang berkompetisi untuk mendapatkan makanan dapat mengalami evolusi. Demikian kata [[Peter Grant]] dari [[Universitas Princeton|Princeton University]], yang memublikasikan hasil penelitiannya itu pada jurnal ''[[Science (jurnal)|Science]]''. Sedangkan risetnya didanai oleh [[Yayasan Sains Nasional|National Science Foundation]].
 
Grant telah mempelajari badak jawa di [[Kepulauan Galápagos|Kepulauan Galapagos]] selama beberapa puluh tahun dan pada mulanya bermaksud meneliti perubahan-perubahan yang terjadi ketika beradaptasi dengan kekeringan yang turut pula mengubah jenis [[makanan]] yang tersedia di sana.
 
Menurut [[Robert C. Fleische]], seorang Pakar [[genetika]] di [[Smithsonian National Museum of Natural History]] and National Zoo, jarang Ilmuwan bisa mendokumentasikan perubahan-perubahan yang muncul dari hewan menanggapi kompetisi di alam. Lebih banyak mereka mengamati ketika satwa masuk ke habitat yang baru atau perubahan [[iklim]] dan perilaku untuk menemukan sumber makanan baru. “ Penelitian ini tergolong dalam [[Mikroevolusi|mikro evolusi]],” kata Fleischer lagi.
 
Grant juga meneliti badak jawa di Pulau Daphne—salah satu pulau di Galapagos—dan menemukan bahwa burung finch tanah yang berukuran sedang di pulau itu, [[Geospiza fortis]], tidak menghadapi kompetisi makanan, dan memakan berbagai ukuran makanan.
 
Tahun 1982 pasangan badak jawa besar, [[Geospiza magnirostris]], tiba di pulau itu untuk kawin, dan memulai kompetisi untuk mendapatkan biji-bijian ukuran besar dari tanaman Tribulus. Burung-burung itu bisa membuka dan makan biji-bijian itu tiga kali lebih cepat dari burung Geospiza fortis, sehingga menurunkan persediaan biji jenis ini.
 
Tahun 2003 dan 2004 hujan turun dan kian menipisnya persediaan makanan. Akibatnya burung finch jenis G. fortis berparuh besar banyak yang mati dan menyisakan burung berparuh lebih kecil yang mampu memakan biji dari tanaman yang lebih kecil dan tak perlu berkompetisi dengan burung G. magnirostris yang lebih besar.
{{Taxonbar|from=Q160835}}
 
[[Kategori:Fringillidae| ]]