Cabai rawit: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
semakin sedikit pasokan harga barang maka harga akan semakin tinggi, namun jika harga barang semakin banyak maka harganya akan turun |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 9:
| embed = yes
| heat= very hot
| scoville = 80
}}
}}
Baris 18:
Cabai rawit selain di [[Indonesia]], dia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara [[Asia Tenggara]] lainnya. Di negara [[Malaysia]] dan [[Singapura]] dia dinamakan ''cili padi'', di [[Filipina]] ''siling labuyo'', dan di [[Thailand]] ''phrik khi nu''. Di [[Kerala]], [[India]], terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan ''kanthari mulagu''. Dalam bahasa Inggris dia dikenal dengan nama ''Tabasco chili pepper'' atau ''bird's eye chili pepper''.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varietas cabai lainnya, dia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.
Kadar airnya rendah sehingga dapat disimpan hingga 12 hari setelah dipetik serta tahan pengangkutan jarak jauh. Petani akan mulai memanen 60 hari setelah tanam dan berlangsung hingga 14 bulan kalau perawatan intensif masa panen lebih lama lagi. Masa panen yang panjang sangat menguntungkan petani karena dapat menikmati hasil penjualan. Di tingkat konsumen harganya pernah mencapai Rp60
Terdapat [[peribahasa]] Indonesia "kecil-kecil cabai rawit" yang artinya kecil-kecil tetapi pemberani. Hama yang menyerang antara lain Bactrocera papayae dan Bactrocera carambolae.
|