Kertajaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibuku (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ibuku (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 91:
Sejak kekalahan Kertajaya dalam pertempuran Ganter (palagan Ganter), pada tahun [[1222]] Panjalu menjadi daerah bawahan [[Tumapel]]. Menurut ''[[Nagarakretagama]]'', putra Kertajaya yang bernama Jayasabha diangkat [[Ken Arok]] sebagai adipati [[Kadiri]]. Tahun 1258 Jayasabha digantikan putranya, yang bernama Sastrajaya. Kemudian tahun 1271 Sastrajaya digantikan putranya yang bernama [[Jayakatwang]] yang menjadi adipati [[Gelanggelang]]. Pada tahun 1292 Jayakatwang memberontak dan mengakhiri riwayat Tumapel yang juga dikenal dengan [[Singhasari]].
 
Menurut keterangan yang didapat di dalam [[prasasti Mula Malurung]] (1255 M), menyebutkan kalau penguasa Kadiri setelah Kertajaya adalah [[Mahesa Wong Ateleng|Bhatara Parameswara]] putra Bhatara Siwa (alias Ken Arok). Sementara Jayakatwang menurut prasasti Penanggungan {{fact}} adalah adipati Gelang-Gelang ([[Madiun]]-[[Ponorogo]]), yang kemudian menjadi raja Kadiri setelah menghancurkan Tumapel atau Singhasari tahun [[1292]].
 
== Daftar pustaka ==