Stasiun Cepu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Bangunan dan tata letak: Penambahan diagram tata letak jalur stasiun
Baris 55:
[[Berkas:Stasiun Cepu.jpg|kiri|jmpl|257x257px|Peron di Stasiun Cepu. Tampak [[kereta api Maharani]] di sisi kanan. (2016)]]
Stasiun Cepu memiliki tujuh jalur kereta api. Pada awalnya, hanya jalur 2 yang dijadikan sebagai sepur lurus. Setelah [[jalur ganda]] ruas [[Stasiun Wadu|Wadu]]–[[Stasiun Tobo|Tobo]] dioperasikan per akhir Maret 2014,<ref>{{Cite web|url=http://dephub.go.id/post/read/jalur-ganda-ka-jakarta-bojonegoro-sudah-bisa-beroperasi-penuh-60943|title=Jalur Ganda KA Jakarta-Bojonegoro Sudah Bisa Beroperasi Penuh|last=Kementerian Perhubungan|first=Biro Komunikasi dan Informasi Publik|date=2014-03-27|website=Kementerian Perhubungan|language=id|access-date=2020-04-10}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://beritatrans.com/2014/02/26/switchover-terakhir-di-jalur-ganda-ka-pantura/|title=Switchover Terakhir di Jalur Ganda KA Pantura|last=|first=|date=2014-02-26|website=Berita Trans|language=id|access-date=2020-04-10}}</ref> jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus hanya untuk arah [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]], sedangkan jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus hanya untuk arah [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]]. Selain itu, sistem persinyalan mengalami perubahan dari sistem mekanik menjadi sistem persinyalan elektrik buatan [[Len Industri]]. Stasiun ini juga memiliki [[depo lokomotif]] yang terhubung langsung dengan jalur 1 di sebelah barat.
{| cellspacing="0" cellpadding="3"
 
| style="border-top:solid 2px" |Jalur '''7'''
| rowspan="4" style="border-top:solid 2px" |←
| rowspan="4" style="border-top:solid 2px" |Sepur belok
| rowspan="4" style="border-top:solid 2px" |→
|-
|Jalur '''6'''
|-
|Jalur '''5'''
|-
|Jalur '''4'''
|-
| colspan="4" |{{Small|Peron pulau}}
|-
| rowspan="3" |Jalur '''3'''
| rowspan="3" |←
|Sepur lurus arah {{Sta|Surabaya Pasarturi}}
| rowspan="2" |
|-
|Jalur berjalan langsung kereta api ke arah timur
|-
|{{rint|KAI|KAI}} Pemberhentian kereta api antarkota ke arah timur
|
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px; text-align:center" |{{Small|Peron pulau}}
|-
| rowspan="3" |Jalur '''2'''
| rowspan="3" |
|Sepur lurus arah {{Sta|Semarang Tawang}}
| rowspan="3" |→
|-
|Jalur berjalan langsung kereta api ke arah barat
|-
|{{rint|KAI|KAI}} Pemberhentian kereta api antarkota ke arah barat
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px; text-align:center" |{{Small|Peron pulau}}
|-
| rowspan="3" |Jalur '''1'''
| rowspan="2" |←
|Memiliki jalur akses langsung dari dan ke [[depo lokomotif]]
| rowspan="2" |→
|-
|{{rint|KAI|KAI}} Pemberhentian kereta api antarkota
|-
|↔ {{small|({{sta|Bojonegoro}})}}
|{{rint|surabaya|c}} [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Blorasura|Commuter Line Blorasura]], dari dan tujuan {{Sta|Surabaya Pasarturi}}
|
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px; border-bottom:none 2px; text-align:center" |{{Small|Peron sisi}}
|-
| style="border:solid 1px gray; border-right:none;" |'''G'''
| colspan="3" style="border:solid 1px gray; border-left:none;" |'''Bangunan utama stasiun'''
|}
Ke arah timur dari jalur 1 stasiun ini, terdapat percabangan rel kereta api yang menuju ke [[Depot minyak|Depot BBM]] [[Pertamina]] Cepu hingga berakhir di [[Stasiun Rembang|Rembang]], tetapi jalur kereta api tersebut telah dinonaktifkan dan wesel yang menuju jalur cabang tersebut telah dicabut—dibangun oleh [[Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij]] (SJS)—untuk menghubungkan Stasiun Cepu NIS dengan [[Stasiun Cepu Kota|Stasiun Cepu SJS]] yang dibuka pada 1 Februari 1903. Pada 1 Januari 1914 [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]] (NIS) membuka jalur cabang dengan wesel yang terletak di jalur pintas antara [[Stasiun Cepu Kota|Stasiun Cepu SJS]] dengan Stasiun Cepu NIS. Jalur kereta api ini berakhir di Ngareng (sekarang menjadi kawasan PPSDM Cepu). Sebelum itu, terdapat wesel yang terhubung dengan [[Loko tur Cepu|jaringan lori kehutanan]] yang ditujukan untuk mengangkut kayu jati.<ref>{{Citebook|title=Sekilas 125 Tahun Kereta Api Kita 1867-1992|page=30|first=Iman|last=Subarkah|year=1992|location=Bandung|publisher=Yayasan Pusat Kesejahteraan Karyawan Kereta Api (Yayasan Pustaka)}}</ref>