Alap-alap kawah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 48:
Alap-alap kawah dapat terbang dengan kecepatan yang lebih cepat daripada hewan lain di bumi ini saat sedang menukik, yang mengakibatkan kecepatannya melonjak hingga sangat cepat, pada kecepatan lebih dari 320&nbsp;km / jam.<ref>{{Cite web|url=http://www.fws.gov/endangered/recovery/peregrine/QandA.html|title=Fish and Wildlife Service|date=2008-04-16|website=web.archive.org|access-date=2020-08-05|archive-date=2008-04-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20080416195055/http://www.fws.gov/endangered/recovery/peregrine/QandA.html|dead-url=unfit}}</ref> Tekanan udara yang dihasilkan dari penukikan semacam itu mungkin dapat merusak paru-paru burung, tetapi tuberkel pada lubang hidung elang secara teori berfungsi untuk memandu aliran udara yang kuat agar menjauh dari lubang hidung, memungkinkan burung bernafas lebih mudah saat menukik dengan mengurangi perubahan tekanan udara.<ref>{{Cite web|url=http://www.dnr.state.wi.us/org/LAND/er/factsheets/birds/falcon.htm|title=Peregrine Falcon – WDNR|date=2008-12-01|website=web.archive.org|access-date=2020-08-05|archive-date=2008-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20081201023719/http://www.dnr.state.wi.us/org/LAND/er/factsheets/birds/falcon.htm|dead-url=unfit}}</ref> Untuk melindungi mata mereka, elang menggunakan selaput nictitating mereka (kelopak mata ketiga) untuk menyebarkan air mata dan membersihkan kotoran dari mata mereka sambil mempertahankan penglihatannya. Sebuah penelitian yang menguji fisika penerbangan dari "elang ideal" menemukan batas kecepatan teoretis pada kecepatan 400&nbsp;km / jam (250&nbsp;mph) untuk penerbangan dengan ketinggian rendah dan 625&nbsp;km / jam (388&nbsp;mph) untuk penerbangan dengan ketinggian tinggi.<ref>Tucker 1998</ref> Pada tahun 2005, Ken Franklin mencatat seekor alap-alap kawah menukik pada kecepatan tertinggi, yaitu 389&nbsp;km / jam (242&nbsp;mph).<ref>{{Cite web|url=https://www.airspacemag.com/flight-today/falling-with-the-falcon-7491768/|title=Falling with the Falcon|website=Air & Space Magazine|language=en|access-date=2020-08-05}}</ref>
 
Masa hidup alap-alap kawah di alam bebas dapat berusia hingga 19 tahun 9 bulan.<ref>{{Cite web|url=https://www.allaboutbirds.org/guide/Peregrine_Falcon/overview|title=Peregrine Falcon Overview, All About Birds, Cornell Lab of Ornithology|date=2019-05-30|website=web.archive.org|access-date=2020-08-05|archive-date=2019-05-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20190530221507/https://www.allaboutbirds.org/guide/Peregrine_Falcon/overview|dead-url=unfit}}</ref> [[Mortalitas]] pada tahun pertama adalah 59-70%, menurun menjadi 25-32% disetiap tahun pada burung dewasa.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/42982175|title=The complete birds of the western Palaearctic : on CD-ROM|date=1998|publisher=Oxford University Press|others=Snow, David (David William), Perrins, Christopher M., Doherty, Paul., Cramp, Stanley., OptiMedia (Firm)|isbn=0-19-268579-1|location=Oxford|oclc=42982175}}</ref> Terlepas dari ancaman [[antropogenik]] seperti tabrakan dengan benda buatan manusia, alap-alap kawah dapat dibunuh oleh elang lainnya atau [[burung hantu]] yang lebih besar.{{butuh rujukan}}
 
== Reproduksi ==