Orang Tionghoa Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 2001:448A:2093:260F:8D99:9C27:625A:C1DB (bicara) ke revisi terakhir oleh 114.124.182.166
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 48:
Merupakan sebuah kelompok masyarakat Tionghoa [[Warga Negara Indonesia]] ({{Small|WNI}}) yang lahir dan besar di Indonesia, dan tidak ada garis keturunan campuran dengan [[Daftar suku bangsa di Indonesia|orang non-Tionghoa-Indonesia]] dalam silsilahnya, masyarakat ini umumnya bersuku [[Orang Hokkian|Hokkien]], [[Orang Hakka|Khek/Hakka]], [[Orang Tiochiu|Tiociu]], [[Orang Kanton|Kanton]], dsb.{{fact}}. Mereka dapat dibagi lagi ke dalam kelompok orang [[Totok]] (yang masih mengikuti tradisi leluhur, dan bisa berbicara salah satu bahasa Tionghoa; biasanya WNI Tionghoa generasi pertama atau kedua), dan orang [[:wikt:babah|babah atau baba]], yang sudah berasimilasi dan tidak lagi mengikuti tradisi serta tidak dapat berbicara bahasa Tionghoa.
*'''Masyarakat Tionghoa-Indonesia keturunan parsial''' ([[bahasa Mandarin|Mandarin]]: 印尼華裔 / 印尼华裔 [Yìnní huáyì])
Merupakan sebuah kelompok masyarakat yang memiliki garis keturunan campuran antara [[Daftar suku bangsa di Indonesia|suku bangsa di Indonesia]] dengan [[Daftar suku di Cina|suku bangsa di CinaTiongkok]] (Han maupun lainnya). Kelompok ini biasanya membentuk komunitas baru yang kemudian membentuk suatu identitas [[etnis]] tersendiri, contoh dari etnis yang terbentuk dari kelompok masyarakat ini ialah [[Orang Peranakan|Suku Peranakan]] ({{Small|di Jawa Tengah dan Jawa Timur}}), [[Tionghoa Benteng|Suku Benteng]] ({{Small|di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat}}), dsb.
*'''Masyarakat Cina yang hidup di Indonesia''' ([[bahasa Mandarin|Mandarin]]: 中國人 / 中国人 [Zhōngguó rén] atau disebut 華僑 / 华侨 (Huáqiáo) oleh orang CinaTiongkok)
Merupakan kelompok masyarakat warga negara Cina yang hidup dan menetap di negara Indonesia. Kelompok ini masuk ke dalam kategori [[ekspatriat]] yang biasanya berupa pekerja (dikategorikan sebagai [[pekerja asing]]), maupun menikah dengan seorang Warga Negara Indonesia.
 
Baris 133:
 
==== Pergerakan ====
Pemerintah kolonial Belanda makin khawatir karena [[Sun Yat Sen]] memproklamasikan [[Republik ChinaTiongkok]], Januari [[1912]]. Organisasi Tionghoa yang pada mulanya berkecimpung dalam bidang sosial-budaya mulai mengarah kepada politik. Tujuannya menghapuskan perlakukan diskriminatif terhadap orang-orang Tionghoa di Hindia Belanda dalam bidang pendidikan, hukum/peradilan, status sipil, beban pajak, hambatan bergerak dan bertempat tinggal.
 
Dalam rangka pelaksanaan [[Politik Etis]], pemerintah kolonial berusaha memajukan pendidikan, namun warga Tionghoa tidak diikutkan dalam program tersebut. Padahal orang Tionghoa membayar pajak ganda (pajak penghasilan dan pajak kekayaan). Pajak penghasilan diwajibkan kepada warga pribumi yang bukan petani. Pajak kekayaan (rumah, kuda, kereta, kendaraan bermotor dan peralatan rumah tangga) dikenakan hanya bagi Orang Eropa dan Timur Asing (termasuk orang etnis Tionghoa). Hambatan untuk bergerak dikenakan bagi warga Tionghoa dengan adanya [[passenstelsel]].
Baris 188:
=== Seni Pertunjukan ===
==== Barongsai ====
[[Barongsai]] adalah tari tradisional [[Tionghoa]] dengan menggunakan sarung dan kostum yang menyerupai [[singa]]. Kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad-17, ketika terjadi migrasi besar dari [[CinaTiongkok Selatan]]. Pada 1965 kesenian barongsai di Indonesia sempat terhenti akibat situasi politik dan adanya pelarangan [[Budaya Tionghoa-Indonesia|kebudayaan Tionghoa di Indonesia]]. Meski saat itu barongsai tidak diizinkan dimainkan, namun ada satu tempat yang bisa menampilkan [[kesenian]] [[budaya]] [[barongsai]] secara besar-besaran, yakni di [[Kota Semarang]], tepatnya di panggung besar [[Kelenteng Sam Poo Kong]] atau dikenal juga dengan [[Klenteng|Kelenteng]] Gedong Batu. Barongsai di Indonesia kemudian mengalami masa marak ketika masih adanya perkumpulan [[Tiong Hoa Hwee Koan]] (THHK) yang mempopulerkan [[seni]] [[barongsai]]. Pada 9 Agustus 2012 di Jakarta, telah berdiri FOBI ([[Federasi Olahraga Barongsai Indonesia]]) yang menjadi wadah dari [[olahraga]] barongsai di Indonesia. FOBI akhirnya resmi masuk [[KONI]] pada 11 Juni 2013. [[Barongsai]] pun kini tidak hanya dimainkan oleh etnis Tionghoa saja, namun juga dimainkan oleh para kaum muda non-Tionghoa.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=INI BARU (ALE/SA)|date=2018-02-16|title=Barongsai di Indonesia, Dulu dan Kini|url=https://www.inibaru.id/tradisinesia/barongsai-di-indonesia-dulu-dan-kini|website=INI BARU Indonesia|publisher=Inibaru.id|language=id|access-date=|archive-date=2020-11-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20201120061720/https://www.inibaru.id/tradisinesia/barongsai-di-indonesia-dulu-dan-kini|dead-url=yes}}</ref>
 
==== Liang Liong ====
[[Tari Naga]] (karakter sederhana: 舞龙; karakter tradisional: 舞龍; pinyin: wǔ lóng) atau disebut juga Liang Liong di Indonesia. Tarian ini sering tampil pada waktu perayaan-perayaan tertentu. Orang Tionghoa sering menggunakan istilah 'Keturunan Naga'(龍的傳人 atau 龙的传人, lóng de chuán rén) sebagai suatu simbol identitas etnis. Dalam tarian ini, satu regu orang Tionghoa memainkan naga-nagaan yang diusung dengan belasan tongkat atau lebih. Penari terdepan mengangkat, menganggukkan, menyorongkan dan mengibas-kibaskan kepala [[naga]]-nagaan tersebut yang merupakan bagian dari gerakan tarian yang diarahkan oleh salah seorang penari.
==== Wayang Potehi ====
[[Wayang Potehi]] merupakan salah satu jenis [[wayang]] khas [[Tionghoa]] yang berasal dari [[CinaTiongkok]] bagian selatan. Kesenian ini dibawa oleh perantau etnis Tionghoa ke berbagai wilayah [[Nusantara]] pada masa lampau dan telah menjadi salah satu jenis kesenian tradisional Indonesia. Potehi berasal dari kata pou 布 (kain), te 袋 (kantong), dan hi 戯 (wayang). Wayang Potehi adalah wayang boneka yang terbuat dari kain. Sang dalang akan memasukkan tangan mereka ke dalam kain tersebut dan memainkannya layaknya wayang jenis lain. Kesenian ini sudah berumur sekitar 3.000 tahun dan berasal dari CinaTiongkok.
 
==== Wushu ====
[[Wushu]] (武術 atau 武术; Hanzi: wǔshù) secara harafiah berarti "seni bertempur/[[bela diri]]". Ini juga merupakan istilah lain dari [[kungfu]] yang lebih dahulu populer, yang berarti "[[ahli]]" dalam bidang tertentu. Kata Wushu berasal dari dua kata yaitu “Wu” dan “Shu”. Arti dari kata “Wu” adalah [[ilmu]] [[perang]], sedangkan arti kata “Shu” adalah [[seni]]. Sehingga [[Wushu]] bisa juga diartikan sebagai seni untuk berperang atau [[seni beladiri]] (Martial Art). [[Wushu]] juga mempelajari [[seni]], [[olahraga]], [[kesehatan]], [[pengobatan]], [[beladiri]], [[pernapasan]], [[pikiran]] dan [[mental]]. Semua aliran [[kung fu]] atau [[seni bela diri]] yang berasal dari [[China]] [[tradisional]], baik keras atau lembut dapat disebut [[Wushu]]. Wushu keras termasuk tinju selatan [[Nanquan]] dan tinju panjang [[Changquan]]. Wushu lembut termasuk tinju [[Taijiquan|Taiji]], Telapak [[Baguazhang]], dan tinju [[xingyiquan]]. Adapun seni beladiri Wushu yang telah dikembangkan oleh orang-orang etnis [[Tionghoa]] yang menetap di wilayah [[Asia Tenggara]] (terutama [[Indonesia]]) sering kali disebut dengan istilah [[Kuntao]].<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Sejarah Wushu, Dari Tes Masuk Militer Hingga Cabang Olahraga|url=https://kumparan.com/kumparansport/sejarah-wushu-dari-tes-masuk-militer-hingga-cabang-olahraga-1534768666213690630|website=kumparan|publisher=kumparanSPORT|language=id-ID|access-date=}}</ref>
Baris 262 ⟶ 260:
 
== Lihat pula ==
* [[CinaTiongkok]]
* [[Daftar tokoh Tionghoa-Indonesia]]
* [[Marga Tionghoa]]