Zat antinutrisi pada pakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dameer Ezaz (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Metabolit sekunder menggunakan HotCat
Dameer Ezaz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Zat antinutrisi merupakan zat pada bahan [[pakan]] yang dapat mengganggu proses utilisasi nutrien di dalam saluran pencernaan ternak.<ref name=":0">{{Cite book|last=Jayanegara|first=Anuraga|last2=Ridla|first2=Muhammad|last3=Laconi|first3=Erika B.|last4="Nahrowi"|first4="Nahrowi"|date=2019|title=Komponen Antinutrisi pada Pakan|location=Bogor|publisher=PT Penerbit IPB Press|isbn=978-602-440-764-3|pages=1,11,17,21,25,31,47,53,63,67,89,95,99|url-status=live}}</ref> Zat antinutrisi dapat menghambat asupan, kecernaan, pemanfaatan pakan, penyerapan, metabolisme nutrisi, kondisi fisiologis hewan, pertumbuhan dan kesehatan hewan.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Pavarini|first=Daniel Petinatti|last2=Pavarini|first2=Saulo Petinatti|last3=Niehues|first3=Michael|last4=Lopes|first4=Norberto Peporine|date=2012-09-21|title=Exogenous influences on plant secondary metabolite levels|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0377840112002350|journal=Animal Feed Science and Technology|series=Special Issue: Plant Bioactive Compounds in Ruminant Agriculture - Impacts and Opportunities|volume=176|issue=1|pages=5–16|doi=10.1016/j.anifeedsci.2012.07.002|issn=0377-8401}}</ref> Kebanyakan zat-zat antinutrisi merupakan senyawa metabolit sekunder tumbuhan.<ref name=":0" /> [[Metabolit sekunder]] tumbuhan, yaitu sekelompok senyawa alami yang dibiosintesis melalui jalur biokimia yang berbeda sebagai bentuk pertahanan tumbuhan untuk melindungi diri dari lingkungan dan predator tumbuhan.<ref name=":0" /><ref name=":1" />
 
Zat antinutrisi ada yang bersifat toksik (racun) dan bersifat tidak toksik pada [[ternak]]. Zat antinutrisi yang bersifat toksik, umumnya terdapat pada konsentrasi yang rendah dipada tumbuhan dan memiliki efek fisiologis yang negatif ketika diserap, seperti permasalahan kegagalan reproduksi, neurologis, goiter, bahkan dapat menyebabkan kematian. Zat antinutrisi yang bersifat toksik yakni, asam amino toksik, alkaloid, glukosida sianogenik, dan saponin. Sedangkan, zat antinutrisi yang tidak bersifat toksik hanya memengaruhi proses pencernaan, absorpsi, dan palatabilitas. Konsentrasi zat antinutrisi yang tidak bersifat toksik di dalam tumbuhan relatif lebih tinggi. Zat antinutrisi yang bersifat tidak toksik antara lain lignin, silika, tanin, inhibitor protease, dan kutin.<ref name=":0" />
 
== Macam-macam zat antinutrisi ==
Baris 13:
 
====== Asam oksalat ======
Asam oksalat merupakan anion dari asam dikarboksilat. Bahan yang kandungan oksalatnya tinggi, yaitu daun kelor (''Moringa oleifera''), singkong, akar bit (''Beta vulgaris''), eceng gondok (''Eichhornia crassipes''), lada hitam, bayam, pisang, kakao, belimbing, jerami padi, lentil, kernel biji mangga, theteh, ''Dolichos bilorus'', ''Vigna aconitifolia'', dan ''Lathyrus sativus''.<ref name=":0" />
 
====== Forbol ester ======
Baris 22:
 
====== Glukosinolat ======
Glukosinolat adalah senyawa metabolit sekunder tanaman yang mengandung komponen sulfur. Tanaman yang mengandung glukosinolat, yakni kubis-kubisan atau brasika.<ref name=":0" />
 
====== Glukosida sianogenik ======
Baris 28:
 
====== Inhibitor protease ======
Inhibitor protease merupakan komponenzat antinutrisi berupa protein yang memiliki kemampuan untuk menghambat aktivitas proteolitik dari enzim protease. Pakan yang mengandung inhibitor protease, yaitu kacang hijau, kedelai, kacang tanah, dedak padi, jagung, lamtoro, gamal, lupin, dan biji kelor.<ref name=":0" />
 
====== Lektin ======