Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Desika Ayu (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 8:
|alternate_name=
|image=Wiyoto_Wiyono_KM_10,6.jpg
|image_notes =Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono KM 10,8 arah
|formed={{Start date and age|1990}}
|maint=PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP)
Baris 14:
|direction_a= Utara
|direction_b= Selatan
|terminus_a= {{rute|T|13|1}} [[Jalan Tol Pelabuhan]]<br />{{rute|T|13|1}} [[Jalan Tol Akses Tanjung
|cities= [[Jakarta Timur]]{{br}}[[Jakarta Utara]]
|terminus_b= {{rute|T|12|2}} [[Jalan Tol Jagorawi]]{{br}}{{rute|T|13|7}} [[Jalan Tol Jakarta–Cikampek]]{{rute|T|13|7}} [[Jalan Tol Cawang–Pluit]]
Baris 22:
|system= {{AHN-AH|2}}
}}
'''Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono''' adalah [[jalan tol]] terusan [[Jagorawi]] yang menghubungkan [[Cawang]] dengan [[Tanjung
Jalan Tol ini dimulai pembangunannya pada tahun 1985, sebagai solusi untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Jalan Tol dibangun di atas ruas Jalan ''Djakarta Bypass'' (terdiri dari Jl. Mayjen Sutoyo, Jl. D.I Panjaitan, Jl. Ahmad Yani, dan Jl. Yos Sudarso. Menghubungkan daerah Cawang dengan Tanjung
Meskipun begitu, sebuah terobosan dalam dunia teknik konstruksi lahir, yakni '''[[Sosrobahu|Teknik Sosrobahu]].''' Teknik ini digunakan untuk memutar bahu lengan beton dari Jalan layang. Keunggulannya adalah dapat mengurangi gangguan terhadap arus lalu lintas yang padat. Teknik ini pertama kali ditemukan pada tahun 1988 oleh seorang insinyur asal [[Bali]], [[Tjokorda Raka Sukawati]].
|