Masjid Baiturrahman Banda Aceh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Masjid kuba tidung 3 makasar Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Dikembalikan ke revisi 24814215 oleh Verosaurus (bicara) (🕵️♂️) Tag: Pembatalan |
||
Baris 21:
}}
'''Masjid Baiturrahman Banda Aceh''' ([[bahasa Arab]]: ''مسجد بيت الرحمن في باندا آتشيه'') ([[bahasa Aceh]]: ''Meuseujid Bayturrahman Koeta Radja'') atau yang lebih dikenal dengan '''Masjid Raya Baiturrahman''' ([[bahasa Arab]]: ''مسجد الجامع بيت الرحمن'') atau '''Masjid Kesultanan Aceh''' ([[bahasa Arab]]: ''مسجد سلطنة آتشيه'') adalah sebuah masjid bersejarah yang berada di [[Kota Banda Aceh]], [[Aceh|Provinsi Aceh]], [[Indonesia]]. Masjid ini dibangun pada tahun 1879 dan merupakan simbol agama, budaya, semangat, kekuatan, perjuangan dan nasionalisme [[Suku Aceh|rakyat Aceh]]. Kemudian masjid ini adalah ''landmark'' Kota Banda Aceh sejak era [[Kesultanan Aceh]] dan selamat dari amukan bencana [[Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004|gempa dan tsunami 26 Desember 2004]] silam.▼
▲([[bahasa Arab]]: ''مسجد بيت الرحمن في باندا آتشيه'') ([[bahasa Aceh]]: ''Meuseujid Bayturrahman Koeta Radja'') atau yang lebih dikenal dengan '''Masjid Raya Baiturrahman''' ([[bahasa Arab]]: ''مسجد الجامع بيت الرحمن'') atau '''Masjid Kesultanan Aceh''' ([[bahasa Arab]]: ''مسجد سلطنة آتشيه'') adalah sebuah masjid bersejarah yang berada di [[Kota Banda Aceh]], [[Aceh|Provinsi Aceh]], [[Indonesia]]. Masjid ini dibangun pada tahun 1879 dan merupakan simbol agama, budaya, semangat, kekuatan, perjuangan dan nasionalisme [[Suku Aceh|rakyat Aceh]]. Kemudian masjid ini adalah ''landmark'' Kota Banda Aceh sejak era [[Kesultanan Aceh]] dan selamat dari amukan bencana [[Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004|gempa dan tsunami 26 Desember 2004]] silam.
== Sejarah ==
Baris 48 ⟶ 46:
Pada awalnya, masjid ini hanya memiliki satu [[kubah]] dan satu [[Menara masjid|minaret]]. Kemudian kubah-kubah dan minaret, baru ditambahkan pada tahun 1935, 1957, dan 1982. Penambahan dua kubah dari yang sebelumnya tiga kubah pada tahun 1957 menjadikan jumlah kubah menjadi lima buah yang melambangkan [[Pancasila]] di Aceh.<ref>{{cite book |title=Perang Kolonial Belanda di Aceh |publisher=Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh |date=1977 |page= 107}}</ref> Hingga saat ini, Masjid Baiturrahman memiliki 7 kubah dan 8 minaret, termasuk yang tertinggi di Banda Aceh.<ref name="lestari">http://lestariheritage.net/aceh/webpages/sites01.htmlAceh Heritage {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120321191355/http://lestariheritage.net/aceh/webpages/sites01.html |date=2012-03-21 }}</ref>
Masjid ini masih berdiri tegak di tengah amukan gempa bumi dan tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 yang hanya mendapatkan sedikit kerusakan seperti beberapa dinding yang retak. Salah satu minaret 35 meter juga mengalami sedikit keretakan dan menjadi sedikit miring akibat gempa bumi tersebut.<ref name="acehpost">http://www.travellinkinfo.com/2019/08/kisah-masjid-raya-baiturrahman.html Pesona Religi Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh</ref><ref>{{cite book | editor-last = Van der Klaauw| editor-first = C.J.| authorlink = | coauthors = | title = Geslachtslijst Bruins| publisher = | series = | volume = | edition = | date = 24 December 1940| location = | pages = 6| language = | url = https://books.google.com/books?id=HENCAAAAIAAJ&pg=PA6| doi = | id = | isbn = | mr = | zbl = | jfm = }}</ref> Di saat kejadian bencana alam tersebut, masjid ini digunakan sebagai tempat penampungan sementara untuk orang-orang yang terlantar dan baru dibuka kembali untuk ibadah salat setelah 2 minggu kemudian.<ref name="lestari" />
== Referensi ==
|