Bias antarkelompok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Bias antarkelompok''' ([[Bahasa Inggris|Inggris]]: In-group favoritism) merupakan kecenderungan sebuah [[Kelompok sosial|kelompok]] untuk menilai bahwa setiap [[individu]] di dalam kelompok mereka lebih baik dibandingkan dengan kelompok lain atau individu di luar kelompok mereka. Istilah ini juga dikenal dengan favoritisme dalam kelompok dan [[bias]] dalam kelompok.<ref>{{Cite journal|last=Everett|first=Jim A.C.|date=2015|title=Preferences and beliefs in ingroup favoritism|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4327620/#:~:text=Ingroup%20favoritism%E2%80%94the%20tendency%20to,behavior%20are%20not%20well%20understood.|journal=frontiers in Behavioral Neuroscience|issue=PMC4327620|doi=10.3389/fnbeh.2015.00015}}</ref>
 
Kecenderungan ini dikaitkan dengan aspek utama pada perilaku manusia, di mana orang cenderung akan membantu anggota kelompoknya sendiri ketimbang kelompok atau orang lain di luar kelompoknya.<ref>{{Cite journal|last=Fu|first=Feng|last2=Tarnita|first2=Corina E.|last3=Christakis|first3=Nicholas A.|last4=Wang|first4=Long|last5=Rand|first5=David G.|last6=Nowak|first6=Martin A.|date=2012-06-21|title=Evolution of in-group favoritism|url=https://www.nature.com/articles/srep00460|journal=Scientific Reports|language=en|volume=2|issue=1|pages=460|doi=10.1038/srep00460|issn=2045-2322}}</ref> Di dalam banyak penelitian bidang [[psikologi]] dan [[Sosiologi|sosial]], bias antarkelompok mencakup [[Stereotipe|stereotip]], prejudice, [[diskriminasi]], dan [[efek halo]] sehingga membentuk suatu kerangka yang kompleks dalam memahami dinamika interaksi sosial.
 
== Latar Belakang ==
Baris 9:
 
Identitas sosial memberikan pemahaman mengenai bagaimana individu membentuk konsep diri mereka dalam relasi dengan kelompok, sementara teori realistic conflict menyoroti peran persaingan nyata atau persepsi persaingan dalam menciptakan dan memperkuat konflik antarkelompok. Kedua teori menjelaskan bagaimana dan mengapa bias antarkelompok muncul di dalam [[interaksi sosial]].
 
== Keyakinan yang Mendasari ==
Keyakinan pada bias antarkelompok mencakup persepsi atau pandangan individu terhadap adanya [[preferensi]] atau perlakuan yang tidak adil terhadap kelompok tertentu, baik kelompoknya sendiri (in-group) maupun kelompok lain (out-group). Keyakinan ini mencerminkan kesadaran individu terhadap fenomena bias antarkelompok dan dapat dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, [[norma sosial]], dan [[informasi]] yang diterima dari lingkungan sekitar.
 
=== '''Pengakuan adanya bias (recognition of bias)''' ===
Individu yang memiliki keyakinan pada bias antarkelompok umumnya sadar akan keberadaan stereotip, prejudice, atau diskriminasi yang mungkin terjadi di dalam masyarakat. Mereka mungkin mengenali adanya preferensi yang tidak adil terhadap kelompok tertentu.<ref>{{Cite journal|last=Wang|first=Qi|date=2020|title=Bias in bias recognition: People view others but not themselves as biased by preexisting beliefs and social stigmas|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7546453/|journal=PLoS One|doi=10.1371/journal.pone.0240232}}</ref> Contohnya, seorang karyawan perempuan yang memiliki kualifikasi dan kinerja yang sama dengan rekan laki-laki merasa mendapatkan perlakuan yang tidak setara dalam hal penggajian atau peluang promosi. Kesadaran atas ketidaksetaraan ini mencerminkan recognition of bias gender di lingkungan kerja.
 
=== Sikap terhadap keadilan ===
Keyakinan ini seringkali terkait dengan sikap individu terhadap [[keadilan sosial]]. Individu yang percaya pada adanya bias antarkelompok memiliki keinginan untuk mencapai keseimbangan dan [[keadilan]] dalam interaksi antarkelompok.<ref>{{Cite journal|last=Charness|first=Gary|date=2002|title=Understanding Social Preferences with Simple Tests|url=https://academic.oup.com/qje/article-abstract/117/3/817/1933015?redirectedFrom=fulltext|journal=The Quarterly Journal of Economics|volume=117|issue=3|pages=817–869|doi=10.1162/003355302760193904}}</ref> Contohnya, seorang karyawan memiliki sikap terhadap keadilan ketika dia mendukung ide bahwa semua karyawan, tanpa memandang jenis kelamin, etnisitas, atau latar belakang lainnya, seharusnya menerima pengupahan yang setara untuk pekerjaan yang setara.
 
=== Timbal balik dan kekhawatiran akan reputasi ===
Khawatir akan [[reputasi]] dapat menjadi pendorong munculnya perilaku favoritisme dalam kelompok, terutama ketika anggota kelompok secara strategis memperhatikan bagaimana tindakan prososial mereka dapat membangun reputasi positif terhadap anggota kelompok lainnya. Mereka percaya bahwa dengan menunjukkan perilaku positif kepada anggota kelompok tertentu, mereka dapat memperoleh dukungan, [[simpati]], dan apresiasi dari kelompok tersebut sehingga memperkuat reputasi mereka sebagai individu yang prososial. <ref>{{Cite journal|last=Mifune|first=Nobuhiro|last2=Hashimoto|first2=Hirofumi|last3=Yamagishi|first3=Toshio|date=2010-03-01|title=Altruism toward in-group members as a reputation mechanism|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1090513809000919|journal=Evolution and Human Behavior|volume=31|issue=2|pages=109–117|doi=10.1016/j.evolhumbehav.2009.09.004|issn=1090-5138}}</ref>
 
= Referensi =
<references />
[[Kategori:Bias]]
[[Kategori:Sosial]]
[[Kategori:Psikologi]]
[[Kategori:Identitas]]