Hubertus Johannes van Mook: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pembuatan bagian Kehidupan Awal dan pembuatan sub-bagian Kiprah Politik. |
k Menambah bagian mengenai kiprah Hubertus van Mook sebagai pencetus Kongres Pelajar Hindia pada tahun 1917. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 7:
=== Kehidupan Awal ===
Hubertus van Mook lahir di [[Semarang]], [[Jawa Tengah]] pada tanggal 30 Mei 1894. Ayahnya bernama Matheus Adrianus Antonius van Mook, yang meninggalkan Belanda tak lama setelah menikahi Cornelia Rensina Bouwman pada 1893. Di Hindia Belanda, ayahnya tak lama menjadi inspektur/penilik [[Sekolah Rakyat|sekolah rakyat]] di [[Surabaya]],{{sfn|Swantoro|2017|pp=290, 292}} dan keduanya juga datang ke Hindia Belanda sebagai pengajar.<ref name="tirto">{{Cite news|url=https://tirto.id/dan-hubertus-van-mook-pun-kehilangan-tanah-airnya-cuLA |title=Bagaimana Hubertus van Mook Mencintai Indonesia dan Dibenci olehnya|date=17 Agustsu 2017|accessdate=5 April 2019|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id}}</ref> Meskipun dia memang keturunan [[Totok|Belanda totok]] yang lahir di tanah Hindia, Van Mook menganggap koloni Hindia Timur Belanda -terkhususnya [[Jawa|Pulau Jawa]]- sebagai bagian terpisah dengan Negeri Belanda. Bahkan dia menganggap dirinya sebagai "orang Hindia"{{sfn|Ooi|2004|p=1385}} dengan Jawa sebagai tanah kelahirannya.{{sfn|Bayly|Harper|2007|p=170}}
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar [[Hoogere Burgerschool|HBS]] di [[Kota Surabaya|Soerabaja]], van Mook pindah ke [[Belanda]] untuk melanjutkan [[Universitas Teknologi Delft|pendidikan tinggi teknik]] di [[Delft]]. Pada tahun [[1914]], ia sempat masuk dinas ketentaraan sukarela ketika [[Perang Dunia I|Perang Dunia Pertama]] dimulai, dan kemudian melanjutkan studi [[Indologie]] di [[Universitas Leiden]] pada tahun [[1916]] dan lulus pada tahun [[1918]]. Aspirasi Van Mook terhadap masa depan koloni Hindia Belanda dimulai pada masa ini, dan ia sempat mengorganisasikan sebuah kongres pelajar mengenai aspirasi para pemuda Hindia mengenai masa depan Hindia Belanda. Kongres Pelajar Hindia di Leiden diadakan pada tanggal 23-24 November 1917 dan dihadiri oleh beberapa perwakilan pelajar seperti [[Bagindo Dahlan Abdullah|Bagindo Abdullah]] dan [[Han Tiauw Tjong]]. Hasil kongres tersebut merupakan kesepakatan melalui musyawarah di antara perwakilan organisasi pelajar, dimana koloni Hindia Belanda hendaknya dikembangkan dengan sebuah otonomi sebagai negara terpisah dari Negeri Belanda, dengan [[Federalisme di Indonesia|sistem federasi]] yang menghormati hak-hak otonomi dari setiap kerajaan yang mempunyai perjanjian dengan pemerintah Hindia Belanda.<ref>{{Cite web|first=Aryono|date=2017-03-16|title="Kami, Orang Indonesia" Bergema di Belanda|url=https://historia.id/politik/articles/kami-orang-indonesia-bergema-di-belanda-PyJMr|website=Historia.id|access-date=2023-12-01}}</ref>
=== Kiprah Politik di Hindia ===
|