Tempura: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
herba liar yang dipanen juga disebut sayur. |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
Baris 16:
Semua jenis bahan makanan bisa dijadikan tempura. Pada umumnya suhu minyak sewaktu menggoreng adalah sekitar 160℃ sampai 170℃ dengan waktu menggoreng yang singkat. Suhu yang agak rendah digunakan sewaktu menggoreng sayur-sayuran dan makanan laut seperti kerang yang mudah menjadi keras terkena suhu tinggi. Suhu tinggi digunakan untuk menggoreng [[udang]], [[cumi-cumi]], dan ikan sampai adonan tempura berubah warna.
Irisan [[daging ayam]], berbagai jenis daun dari tanaman liar yang dapat dimakan, dan dan bahan makanan produksi pabrik seperti [[chikuwa]] juga sering dijadikan tempura. Irisan tipis daging [[babi]] yang digoreng secara tempura disebut tonpura.
== Penyajian ==
Baris 23:
Tempura biasanya dinikmati dengan saus yang disebut ''tentsuyu'' yang ditambah parutan [[lobak]] atau parutan [[jahe]] sebagai penyedap. Tentsuyu dibuat dari campuran [[katsuobushi]], air, [[mirin]] dan [[kecap asin]] yang dimasak sampai mendidih untuk menguapkan [[alkohol]] lalu disaring. Tempura juga sering dinikmati bersama air perasan jeruk, garam dapur, atau campuran garam dapur dengan salah satu bahan sebagai berikut: [[matcha]], bubuk [[kari]], bubuk kulit jeruk [[yuzu]], atau bubuk [[andaliman]]. Di beberapa daerah di Jepang, tempura juga dimakan bersama kecap asin atau [[kecap Inggris]] (Worcester sauce).
Tempura sering digunakan sebagai lauk yang diletakkan di atas makanan jenis lain. Tempura donburi (dikenal juga sebagai Tendon) adalah nasi putih di dalam [[mangkuk]] dengan tempura di atasnya sebelum disiram saus kental (''tare'') yang dibuat dari campuran kecap asin, gula, dan mirin. Masakan Jepang seperti [[udon]] dan [[soba]] yang di atasnya diletakkan tempura disebut tempura udon dan tempura soba.
Kakiage adalah salah satu jenis tempura yang merupakan campuran berbagai jenis sayur seperti [[bawang bombay]], daun ''[[Cryptotaenia japonica|mitsuba]]'', dan [[wortel]] yang digoreng bersama potongan udang atau udang berukuran kecil. Tempura chazuke (tencha) adalah sebutan untuk makanan Jepang berupa nasi putih yang diatasnya diletakkan kakiage, diberi sedikit [[wasabi]] kemudian disiram [[dashi]] dan air [[teh hijau]].
== Sejarah ==
Tempura bukan makanan asli Jepang. Menurut catatan yang bisa dipercaya, cara menggoreng dengan mencelup makanan dengan adonan tepung diperkenalkan oleh misionaris [[Katolik]] dari Portugis pada abad ke-16. Ada pendapat yang mengatakan kata "Tempura" berasal dari tradisi misionaris Portugis memakan makanan laut pada masa [[Pra-Paskah]] yang dalam [[bahasa Latin]] disebut ''ad tempora quadragesimae.'' Penjelasan lain mengatakan kata "tempura" berasal dari [[bahasa Portugis]] ''temporas'' (masa suci), ''tempero'' ([[bumbu dapur]]), ''templo'' (kuil), atau ''tempora'' yang berasal dari [[bahasa Spanyol]] atau [[bahasa Italia]].
Pada zaman Edo, tempura merupakan makanan rakyat yang dijual [[pedagang kaki lima]] dengan harga terjangkau.<ref>{{cite web |url=http://www.kamaboko.com/gotoshi/76/76-5.htm |title=食文化史研究家 永山久夫『江戸時代の食風景』 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20120123173623/http://www.kamaboko.com/gotoshi/76/76-5.htm |archivedate=2012-01-23 |work= |publisher=Odawara Suzuhiro |accessdate=2013-06-09 |dead-url=no }}</ref> Pada zaman Edo, bahan makanan yang digoreng menjadi tempura adalah [[sayuran]], [[ubi jalar]], umbi [[teratai]], dan [[udang]] yang ditangkap dari perairan di sekitar [[Edo]].<ref>{{cite journal |last1= |first1= |last2= |first2= |year= |title=3.天ぷらは庶民の文化 ~江戸時代 |journal=植物油Information |volume=29 |issue= |pages= |publisher=Japan Oilseed Processors Association |doi= |url=http://www.oil.or.jp/info/29/29_3.html |accessdate=7 June 2013}}</ref> Tempura yang digoreng dengan minyak goreng yang harganya mahal seperti minyak wijen dan minyak biji kapas kemudian menjadi menu yang disajikan restoran mahal di Tokyo dan Kyoto.
|