Tumbuhan dan hewan terdomestikasi di Austronesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 413:
Selain itu, ada banyak istilah yang berkaitan dengan penggunaan waru untuk tali pengikat dan serat dalam berbagai bahasa Austronesia yang dapat berkerabat dengan mata [[bahasa Proto-Melayu-Polinesia|Purwa-Melayu-Polinesia]] atau [[Bahasa Proto-Austronesia|Purwa-Austronesia]] ''*Calis'' yang artinya "tali".<ref name="blusttrusell"/>
=== ''Thespesia populnea'' (waru laut) ===
[[File:Starr 070124-3910 Thespesia populnea.jpg|thumb|[[Waru laut]] di [[Hawaii]]]]
Waru laut (''[[Waru laut|Thespesia populnea]]'') berkerabat dekat dengan [[waru]]. Penampilannya mirip dan tumbuh di habitat yang sama, sehingga sering tertukar satu sama lain. Waru laut juga banyak dimanfaatkan dalam kebudayaan Austronesia, karena menghasilkan serat kayu yang bisa dijadikan tali pengikat dan kayu untuk [[perahu cadik]] ataupun seni ukir Austronesia. Waru laut berasal dari kawasan beriklim tropis di [[Dunia Lama]]. Seperti halnya waru, biji waru laut tetap dapat bertahan selama berbulan-bulan setelah terapung di laut meski tidak ada jejak ''T. populnea'' yang ditemukan di Polinesia yang lebih tua usianya dibandingkan ekspansi Austronesia. Oleh karena itu, waru laut dianggap sengaja diintroduksi oleh pelaut Austronesia.<ref name="Prebble2012"/><ref name="Dotte-Sarout2017"/>
Pohonnya dianggap keramat dalam budaya Polinesia, dan umumnya ditanam di situs ''marae'' bersama dengan pohon-pohon seperti ''[[Ara|Ficus]]'', ''Fagraea berteroana'', ''[[Cemara laut|Casuarina equisetifolia]]'', dan ''[[Nyamplung|Calophyllum inophyllum]]''.<ref name="Prebble2012"/><ref name="Dotte-Sarout2017"/>
Istilah untuk waru laut dapat direka ulang menjadi ''*balu'' dalam [[bahasa Proto-Melayu-Polinesia]], dengan kata serumpun termasuk ''valu'' dalam [[bahasa Itbayat]]; ''válo'' dalam [[bahasa Malagasi]]; ''falu'' dalam [[bahasa Simeulue]]; ''valu'' dalam bahasa Gela; ''haru'' dalam bahasa Arosi; dan ''bal'' dalam bahasa Lonwolwol.<ref name="blusttrusell"/> Istilah lain yang menyebar ke Oseanik adalah ''*banaRu'' dengan kata serumpun mencakup ''banagu'' dalam bahasa Hanunó'o; ''banar'' dalam [[bahasa Kuanua]]; ''banaro'' dalam bahasa Patpatar; ''vanau'' dalam bahasa Mota; dan ''pana'' dalam bahasa Pohnpei.<ref name="blusttrusell"/>
Di Polinesia Timur, sebagian besar nama modern dapat direkonstruksi menjadi ''*milo'' dari bahasa Proto-Oseanik Timur, dengan kata serumpun mencakup ''milo'' dalam [[bahasa Tonga]], [[Bahasa Niue|Niue]], [[Bahasa Samoa|Samoa]], dan [[Bahasa Hawaii|Hawaii]]; ''miro'' dalam [[bahasa Rapa Nui]], [[Bahasa Tahiti|Tahiti]], Tuamotu, dan [[Bahasa Maori|Māori]]; dan ''miʻo'' dalam bahasa Marquesa. Di beberapa daerah, namanya telah bergeser menjadi merujuk pada tanaman yang memiliki kegunaan serupa, seperti ''Prumnopitys ferruginea'' di [[Selandia Baru]] dan ''Sophora toromiro'' di [[Pulau Paskah]].<ref name="temarareomilo">{{cite web|url=http://www.temarareo.org/PPN-Milo.html|title=*Milo|work=Te Mära Reo: The Language Garden|publisher=Benton Family Trust|access-date=}}</ref>
== Rujukan ==
|