Bentrokan Bitung 2023: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Latar belakang: typo |
|||
Baris 36:
Sebelum terjadinya bentrokan kedua ormas mengirimkan surat ijin kepada kepolisian Bitung untuk mengadakan acara pada tanggal 25 November 2023, Kapolres Bitung AKBP Tommy Souissa dalam konferensi pers 26 November 2023, menyatakan Polres Bitung sudah memverifikasi surat ijin dari kedua kelompok tersebut, akan tetapi tidak memberi ijin kepada kedua kelompok massa tersebut. Sebelumnya Kapolda Sulut, Irjen [[Setyo Budiyanto]] menyatakan hanya kelompok adat (Masyarakat Adat Makatana dan Laskar Kristen Manguni Makasiou) yang memiliki ijin, walau dari Kesbangpol Bitung dan bukan dari kepolisian.<ref name="Durado 2023">{{cite web | last=Durado | first=Nielton | title=Polres Bitung Tegaskan 2 Kelompok yang Terlibat Ketegangan tak Kantongi Izin | website=Tribunmanado.co.id | date=2023-11-26 | url=https://manado.tribunnews.com/amp/2023/11/26/polres-bitung-tegaskan-2-kelompok-yang-terlibat-ketegangan-tak-kantongi-izin | language=id | access-date=2023-12-02}}</ref>
Organisasi Makatana
Dalam surat pemberitahuan [[Pasukan Manguni Makasiouw]] kepada [[Kepolisian Resor Kota Bitung]] yang ditandatangani oleh Michael Rempowatu sebagai ketua, dilampirkan empat tuntutan. Pertama ialah agar pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin bagi Aksi Solidaritas Palestina di Kota Bitung dengan alasan dapat menyebabkan gangguan keamanan "apalagi jika ditunggangi kelompok pembela [[Hamas]] yang adalah teroris pemicu perang Palestina-Israel", kedua meminta Kapolres Bitung memproses hukum penanggung jawab aksi bela Palestina pada tanggal 27 Oktober 2023 karena mengijinkan poster "Orang Bodoh Pasti Akan Mendukung Israel", ketiga meminta menindak pengeras suara TPQ Aerujang Kelurahan Girian Permai karena menganggu masyarakat sekitar, "cukuplah pengeras suara di dalam gedung karena bangunan tersebut bukanlah Masjid melainkan taman pendidikan Al-Quran", keempat "dan tuntutan lainnya".<ref name="PMM">{{cite web|url=https://www.tajukflores.com/bentrokan-ormas-di-bitung-pecah-diduga-saat-aksi-bela-palestina/|title=Bentrokan Ormas di Bitung Pecah Diduga saat Aksi Bela Palestina|website=www.tajukflores.com|access-date=25 November 2023|date=25 November 2023|archive-date=2023-11-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20231125160316/https://www.tajukflores.com/bentrokan-ormas-di-bitung-pecah-diduga-saat-aksi-bela-palestina/|dead-url=no}}</ref> Selain itu, sebuah komentar bernada ancaman di [[Facebook]] juga diduga menjadi penyebab bentrokan ini. Pemilik akun bernama Marco Karundeng, yang disinyalir sebagai anggota Pasukan Manguni Makasiouw memposting sebuah komentar dalam [[bahasa Manado]] yang mengancam akan membunuh siapapun yang memakai [[busana Muslim]] seperti [[Songkok|kopiah]] dan [[hijab]].<ref>{{cite web|url=https://www.pojoksatu.id/nasional/1083326416/usai-bentrok-di-kota-bitung-marco-karundeng-dari-ormas-laskar-manguni-dicari-disebut-jadi-provokator|title=Usai Bentrok di Kota Bitung, Marco Karundeng dari Ormas Laskar Manguni Dicari, Disebut jadi Provokator|website=www.pojoksatu.id|access-date=27 November 2023|date=26 November 2023}}</ref>
|