Barus, Tapanuli Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 24:
Penduduk kabupaten Tapanuli Tengah berasal dari beragam suku, dan kabupaten ini termasuk yang paling beragam dibanding kabupaten lainnya di kawasan [[Tapanuli]], Sumatera Utara. Hingga abad ke-19, mayoritas etnis yang bermukim di Barus merupakan suku bangsa [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] dan [[Suku Aceh|Aceh]].<ref>Sumatera Utara: Catatan Sejarah dan Arkeologi (2014)</ref> Namun sejak terbentuknya [[Keresidenan Tapanuli]] di pertengahan abad ke-19, banyak pula etnis [[Suku Batak Toba|Batak Toba]] dan [[Suku Pakpak|Pakpak]] yang bermukim disini.<ref>Muhajir Al-Fairusy, Pengaruh Identitas Pesisir Bagi Masyarakat Singkil dan Barus (2020)</ref> Adanya percampuran budaya antara Minangkabau, Aceh, dan Batak, kemudian membentuk budaya [[Suku Pesisir|Pesisir]] yang dipersatukan dalam identitas Islam.<ref>Ida Liana Tanjung, Antara Orang Pasisir dan Orang Batak di Tapanuli : Kesadaran Identitas Etnis di Barus dan Sibolga, 1842-1980 (2016)</ref> Bahasa yang digunakan di Barus adalah [[Bahasa Indonesia]], [[Bahasa Minangkabau]] logat [[Bahasa Pesisir|Pesisir]], serta [[Bahasa Batak]].
Nilai-nilai kebudayaan Pesisir telah melekat di dalam kehidupan masyarakat, hal ini dilihat dari ragam budaya dan bahasa yang digunakan masyarakat sehari-hari. Penduduk yang tinggal di daerah Pesisir umumnya mempunyai marga sesuai dengan suku induknya. Masyarakat yang berasal dari Batak Toba umumnya memiliki marga, Sitorus, Sibarani, Sarumpaet, Manalu, Situmeang, Pasaribu, Sinaga, Sinambela, Tarihoran, Sitanggang, Sihombing, Pohan, Samosir, dan Limbong. Dari [[Suku Mandailing|Mandailing]] ada yang bermarga Nasution, Lubis, Batubara, dan Matondang. Sedangkan orang Minang sebagian besar bersuku/marga Tanjung dan Caniago. Dari etnis Nias ada marga Harefa dan Lase. Begitu juga dari marga Pakpak yakni Gaja dan Tumanggor.
=== Agama ===
|