Umar bin Khattab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 220:
 
=== Warisan militer ===
Bersama dengan [[Khalid bin Walid]], Umar berpengaruh dalam [[perang Riddah]].<ref>{{cite web|url=https://archive.org/stream/UmarIbnAl-KhattabHisLifeAndTimesVolume2/100713541-Umar-Ibn-Al-Khattab-Vol-2#page/n415/mode/2up|title=Umar Ibn Al-Khattab : His Life and Times, Volume 2|work=archive.org}}</ref> Salah satu keberhasilan strategisnya adalah pemisahan aliansi Bizantium-Sassaniyah pada tahun 636, ketika Kaisar [[Heraklius]] dan Kaisar [[Yazdegerd III]] bersekutu melawan musuh bersama mereka. Dia beruntung bahwa Kaisar Persia Yazdegerd III tidak bisa melakukan sinkronisasi dengan Heraklius seperti yang direncanakan. Umar sepenuhnya memanfaatkan kesempatan itu dengan membujuk Bizantium untuk bertindak sebelum waktunya. Ini bertentangan dengan perintah Kaisar Heraklius, yang mungkin menginginkan serangan terkoordinasi bersama dengan Persia. Umar melakukannya dengan mengirimkan bala bantuan ke garis depan Romawi dalam [[Pertempuran Yarmuk]], dengan instruksi bahwa mereka harus muncul dalam bentuk kelompok kecil, satu demi satu, memberikan kesan aliran bala bantuan yang terus menerus yang akhirnya memikat Bizantium ke pertempuran sebelum waktunya. Di sisi lain, Yazdegerd III terlibat dalam negosiasi yang selanjutnya memberi Umar waktu untuk memindahkan pasukannya dari Suriah ke Irak. Pasukan ini terbukti menentukan dalam [[Pertempuran al-Qadisiyyah]].
 
Salah satu keberhasilan strategisnya adalah pemisahan aliansi Bizantium-Sassaniyah pada tahun 636, ketika Kaisar [[Heraklius]] dan Kaisar [[Yazdegerd III]] bersekutu melawan musuh bersama mereka. Dia beruntung bahwa Kaisar Persia Yazdegerd III tidak bisa melakukan sinkronisasi dengan Heraklius seperti yang direncanakan. Umar sepenuhnya memanfaatkan kesempatan itu dengan membujuk Bizantium untuk bertindak sebelum waktunya. Ini bertentangan dengan perintah Kaisar Heraklius, yang mungkin menginginkan serangan terkoordinasi bersama dengan Persia. Umar melakukannya dengan mengirimkan bala bantuan ke garis depan Romawi dalam [[Pertempuran Yarmuk]], dengan instruksi bahwa mereka harus muncul dalam bentuk kelompok kecil, satu demi satu, memberikan kesan aliran bala bantuan yang terus menerus yang akhirnya memikat Bizantium ke pertempuran sebelum waktunya. Di sisi lain, Yazdegerd III terlibat dalam negosiasi yang selanjutnya memberi Umar waktu untuk memindahkan pasukannya dari Suriah ke Irak. Pasukan ini terbukti menentukan dalam [[Pertempuran al-Qadisiyyah]].
 
Strateginya menghasilkan kemenangan Muslim di Pertempuran Emesa Kedua pada tahun 638, di mana orang-orang Arab Kristen pro-Bizantium di [[Jazirah Arab|Jazirah]], dibantu oleh Kaisar Bizantium, melakukan gerakan mengapit yang tak terduga dan mengepung [[Emesa]] (Homs).