Syarif Hamid II dari Pontianak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
clean up
Nandanadya.a (bicara | kontrib)
k Memberikan penjelasan mengenai Sultan Hamid II yang pada masa kecilnya pernah hidup bersama Sultan Yogyakarta ke IX. Lalu menjelaskan mengenai julukan yang diberikan kepada Sultan Hamid II.
Baris 21:
|}}
 
'''Sultan Hamid II''', lahir dengan nama '''Syarif Abdul Hamid Alkadrie''', putra sulung [[Sultan Pontianak]] ke-6, [[Sultan Syarif Muhammad Alkadrie]] ({{lahirmati|[[Pontianak]], [[Kalimantan Barat]]|12|7|1913|[[Jakarta]]|30|3|1978}}) adalah perancang Lambang Negara Indonesia, [[Garuda Pancasila]].<ref>{{cite web|url=http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/06/150610_majalah_perancang_garuda|title=Sultan Hamid II, perancang lambang Garuda Pancasila|first=Heyder |last=Affan |work=[[BBC Indonesia]] |date= 10 Juni 2015 |accessdate= 22 Juni 2015}}</ref> Ia memiliki darah keturunan [[Arab-Indonesia]]. IaPada masa kecilnya, Hamid II pernah tinggal bersama Dorojatun, yang kemudian hari ditahbiskan sebagai Sultan Yogyakarta IX.

Semasa hidupnya, Hamid II beristrikan seorang perempuan [[Belanda]] kelahiran [[Surabaya]], yang memberikannya dua anak yang sekarang tinggal di Belanda.
 
== Kehidupan awal ==
Syarif Abdul Hamid al-Qadri, lahir pada tanggal 12 Juli 1913 di Pontianak dari pasangan Syarif Muhammad al-Qadri dan Syecha Jamilah Syarwani.<ref name=tantraandi>Andi, dan Rahman (2010), hlm. 21{{spaced ndash}}22.</ref> Ia merupakan anak sulung keenam mereka.{{sfn|Kahin|1952|p=454-56}} Sampai usia 12 tahun, Hamid dibesarkan oleh ibu angkat asal [[orang Skotlandia|Skotlandia]] [[Salome Catherine Fox]] dan rekan ekspatriatnya asal Inggris [[Edith Maud Curteis]].{{sfn|McDonald|1998|p=150}} Salome Fox adalah adik dari kepala sebuah firma perdagangan [[Inggris]] yang berbasis di [[Singapura]]. Di bawah asuhan mereka, Hamid menjadi fasih berbahasa Inggris. Pada tahun 1933, Salome Fox meninggal namun Hamid masih tetap berhubungan dengan rekannya Curteis.{{sfn|McDonald|1998|p=150}}
 
Syarif Abdul Hamid menempuh pendidikan [[Europeesche Lagere School|ELS]] di [[Sukabumi]], [[Pontianak]], [[Yogyakarta]], dan [[Bandung]]. [[Hogere Burgerschool|HBS]] di [[Bandung]] satu tahun, [[THS]] [[Bandung]] tidak tamat, kemudian [[Koninklijke Militaire Academie|KMA]] di [[Breda]], [[Belanda]] hingga tamat dan meraih pangkat [[letnan]] pada kesatuan [[tentara]] [[Hindia Belanda]]. Dalam buku A Prince in A Republic karya John Monfries, ia dijuluki sebagai ''"A congenial youngman of outstanding conduct",'' yang berarti seorang pemuda yang ramah dengan prilaku yang luar biasa.<ref>{{Cite book|last=Monfries|first=John|date=2015|url=https://bookshop.iseas.edu.sg/publication/2048|title=A Prince in A Republic : The Life of Sultan Hamengku Buwono IX of Yogyakarta|url-status=live}}</ref>

Setelah lulus pada tahun 1937, ia dilantik sebagai perwira [[KNIL]] dengan pangkat Letnan Dua. Dalam karier militernya, ia pernah bertugas di [[Malang]], [[Bandung]], [[Balikpapan]], dan beberapa tempat lain di [[Pulau Jawa]].<ref name="tantraandi" />{{sfn|Persatuan Djaksa-djaksa Seluruh Indonesia|1955|pp=5-6}}
 
== Masa Pendudukan Jepang ==