Pemelajaran mesin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
mengganti dari pemelajaran ke pembelajaran sesuai ejaan baku
Cendy00 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Baris 3:
 
== Definisi ==
Mesin yang dimaksud di sini adalah mesin dalam pengertian lebih mendekati kepada ‘sistem’, bukan mesin 'mekanik'. Istilah pembelajaran pertama kali muncul dalam disiplin ilmu [[kecerdasan buatan]]. Pembelajaran berarti menambah pengetahuan, memahami dengan belajar, dan mengikuti perintah. Pembelajaran mesin merupakan salah satu cabang dari kecerdasan buatan yang membahas mengenai pembangunan sistem yang didapat berdasarkan pada pembelajaran data, atau sebuah studi yang mempelajari cara untuk memprogram sebuah komputer untuk belajar. Inti dari pembelajaran mesin adalah representasi dan generalisasi. Pada tahun 1959, Arthur Samuel mendefinisikan bahwa pembelajaran mesin adalah bidang studi yang memberikan kemampuan untuk belajar tanpa diprogram secara eksplisit. Kemampuan belajar yang menjadi dominan ditentukan oleh kemampuan [[perangkat lunak]] atau alogaritmanya. Implementasi kemampuan belajar dapat dicapai dengan berbagai teknik, ada yang menggunakan kaidah (''rule''), ada yang menggunakan [[statistika]], ada yang menggunakan pendekatan [[fisiologi]] yaitu sistem saraf manusia atau disebut dengan ANN ([[artificial neural network]]) atau [[jaringan saraf tiruan]]. Pembelajaran mesin dapat berfungsi untuk beradaptasi dengan suatu keadaan yang baru, serta untuk mendeteksi dan memperkirakan suatu pola.
 
== Sejarah ==
Pada tahun 1951, [[John McCarthy]] yang baru saja mendapatkan gelar PhD meyakinkan Minsky, [[Claude Shannon]], dan [[Nathaniel Rochester]] untuk membantunya membawa peneliti [[Amerika Serikat]] yang memiliki ketertarikan pada teori automata, jaring saraf, dan studi mengenai kecerdasan menjadi satu. Mereka mengorganisir sebuah lokakarya di [[Dartmouth College]] di Hanover, New [[Hampshire]] pada tahun 1956. Pada saat itulah dianggap menjadi tahun lahirnya kecerdasan buatan. Sejak awal, para peneliti kecerdasan buatan tidak segan membuat prediksi mengenai keberhasilan dari kecerdasan buatan ini. Pada awalnya kecerdasan buatan berkembang cukup pesat, hal ini disebabkan karena ekspektasi yang terlalu tinggi dari para peneliti di bidang ini. Hingga pada tahun 1974, bidang kecerdasan buatan mulai kurang diminati. Sampai pada tahun 1980, ketertarikan terhadap kecerdasan buatan sebagai bidang penelitian mulai bangkit kembali. Salah satu yang mendukung hal ini adalah hasil kerja Yarowsky (1995), ia melakukan percobaan menggunakan pembelajaran mesin dan mendapatkan hasil diatas 96% untuk ke akuratan dari percobaannya. Setelah Yarowsky banyak orang-orang yang melakukan percobaan menggunakan pembelajaran mesin dan mendapatkan hasil yang memuaskan, dari sinilah pembelajaran mesin dapat semakin berkembang hingga hari ini.<ref name=":0">S. J. Russell, P. Norvig, J. F. Canny, J. M. Malik, and D. D. Edwards, ''Artificial'' ''Intelligence: A Modern Approach'', vol. 2. Prentice hall Englewood Cliffs'','' 1995.</ref>
 
== Perbedaan dengan penggalian data ==