Telkom Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gibranalnn (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gibranalnn (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 44:
[[Berkas:Telkom Indonesia (2002).svg|thumb|150px|Logo Telkom Indonesia (2002 - 2009)]]
[[Berkas:Telkom Indonesia.svg|jmpl|Logo Telkom Indonesia (2009 - 2013)]]
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tanggal 6 Juli 1965 saat pemerintah Indonesia membagi "PN Pos dan Telekomunikasi" (PN Postel) menjadi dua [[perusahaan umum|perusahaan negara]] (PN) terpisah, yakni "PN [[Pos Indonesia|Pos dan Giro]]" untuk menyediakan layanan [[pos]] & [[giro]] dan "PN Telekomunikasi" untuk menyediakan layanan [[telekomunikasi]].<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2573/PP0301965.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 1965|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=7 April 2023}}</ref> Pada tahun 1974, sebagian aset perusahaan ini dijadikan modal oleh pemerintah untuk mendirikan PT [[Industri Telekomunikasi Indonesia]] (INTI) yang bergerak di bidang produksi peralatan telekomunikasi.<ref name="inti">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2952/pp0341974.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 34 tahun 1974|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=7 April 2023}}</ref> Status perusahaan ini kemudian diubah menjadi [[perusahaan umum]] (Perum).<ref name="perum">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2954/pp0361974.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun 1974|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=7 April 2023}}</ref> Pada tahun 1991, status perusahaan ini kembali diubah menjadi [[persero]]<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/5875/PP%20NO%2025%20TH%201991.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 25 tahun 1991|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=7 April 2023}}</ref> dan mulai berbisnis dengan merek "Telkom".
 
Pada tahun 1995, perusahaan ini mendirikan [[Telkomsel]] untuk berbisnis di bidang telekomunikasi seluler. Pada tahun 1995 juga, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya]], mendaftarkan sahamnya di [[NYSE]] dan [[LSE]], serta menawarkan sahamnya (tanpa melantai) di [[Bursa Efek Tokyo]]. Pada tahun 1999, perusahaan ini meluncurkan satelit [[Telkom-1]]. Pada tahun 2001, perusahaan ini membeli 35% saham Telkomsel yang masih dipegang oleh [[Indosat]] sebagai bagian dari restrukturisasi industri telekomunikasi Indonesia dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara perusahaan ini dan Indosat. Pada tahun 2005, perusahaan ini meluncurkan satelit [[Telkom-2]].
Baris 52:
Pada tahun 2018, perusahaan ini meluncurkan satelit [[Telkom-4]] dan meresmikan [[The Telkom Hub]] di [[Jakarta]]. Perusahaan ini juga berhasil menyelesaikan pembangunan kabel bawah laut ''Indonesia Global Gateway'' (IGG). Pada tahun 2019, melalui [[Mitratel]], perusahaan ini mengakuisisi 2.100 unit menara telekomunikasi milik Indosat Ooredoo dan mengakuisisi 95% saham PT [[Persada Sokka Tama]] yang memiliki 1.017 unit menara telekomunikasi. Pada tahun 2020, perusahaan ini setuju untuk menjual 6.050 unit menara telekomunikasi miliknya ke Mitratel. Perusahaan ini juga menjalin kerja sama dan berinvestasi di [[Gojek]]. Pada akhir tahun 2020, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan menyingkat namanya menjadi "PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk", tanpa mengubah nama aslinya.<ref name="nama">{{Cite web|url=https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-5282299/penjelasan-lengkap-telkom-soal-kabar-ganti-nama|title=Penjelasan Lengkap Telkom soal Kabar Ganti Nama|publisher=Detik.com|first=Trio|last=Hamdani|date=4 Desember 2020|language=id|access-date=7 April 2023}}</ref>
 
Pada bulan Mei 2021, melalui Telkomsel, perusahaan ini menjadi yang pertama di Indonesia untuk menyediakan layanan [[5G]]. Pada akhir tahun 2021, Mitratel resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 2022, perusahaan ini berhasil menyelesaikan tahap pertama dari pembangunan ''Hyperscale Data Center'' di [[Cikarang]]. Pada akhir tahun 2022, perusahaan ini meletakkan batu pertama pembangunan ''Hyperscale Data Center'' di [[Batam]]. Melalui [[Telin]], perusahaan ini juga bergabung ke dalam konsorsium pembangunan kabel bawah laut SEA-ME-WE 6.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.telkom.co.id/sites/about-telkom/id_ID/page/profil-dan-riwayat-singkat-22|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk|language=id|access-date=7 April 2023}}</ref>
 
== Komposisi kepemilikan saham ==