Ika Muda Group: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎top: clean up, added orphan tag
k mengubah istilah ke dalam bahasa Indonesia
 
Baris 6:
Usaha ini dirintis [[Ahmad Bachir]], yang bersama istrinya mula-mula mendirikan sebuah perusahaan [[batik]] kecil dengan nama Bachir-Latifah (nama kecil nyonya Bachir), disingkat BL. Pada waktu Ahmad Bachir meninggal tahun 1973, produksi perusahaan batik BL masih terbatas pada kain sarung dan kain panjang yang dikerjakan oleh sekitar 50 orang karyawan. Usaha ini diteruskan oleh putra kedua, [[Kamaludin Bachir]].
 
Pada tahun yang sama BL memperoleh fasilitas Kredit Investasi Kecil (KIK) sebesar 4 juta rupiah. Dengan modal tambahan ini Kamaludin mencoba memperluas pasarnya ke luar Pekalongan. Mula-mula masih terbatas di Jawa Tengah, tapi diteruskannya sampai ke luar Jawa, bahkan ke [[Singapura]]. Omzet penjualan melonjak menjadi 4 juta rupiah setahun. ketika omzet mencapai 13 juta rupiah pada tahun 1976, Kamaludin mulai mempromosikan produknya dengan membuka sebuah ''showruang room''pamer, masih di Pekalongan.
 
Menyadari usaha batik sulit berkembang cepat, tahun 1977 Kamaludin mulai melirik usaha lain, yakni penangkapan ikan yang dipasarkannya hingga ke [[Kota Bandung|Bandung]] dan [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Gagal dengan bisnis ikan, ia mencoba usaha jasa angkutan yang juga tidak bertahan lama. Dengan keyakinan "kegagalan hanyalah sukses yang tertunda", tahun 1978 dengan modal 25 juta rupiah, Kamaludin bersama saudara-saudaranya mendirikan Ika Muda (singkatan dari Iwan-Kamaludin), dan mulai terjun ke bisnis perumahan. Mula-mula mereka bereksperimen dengan 50 unit rumah kelas menengah kebawah, dengan memanfaatkan fasilitas [[Bank Tabungan Negara|BTN]]. Pada tahun 1981 jumlah rumah yang dibangunnya menjadi hampir 300 unit, dan pada tahun 1988 bahkan sampai 5000 unit lebih. Sampai Maret 1988 jumlah rumah yang berhasil dibangun dengan fasilitas BTN oleh grup ini sudah mencapai 16.890 unit rumah, sehingga IMG mendapat gelar "Raja BTN", dan penghargaan dari Bank Tabungan Negara. Hadiahnya: mereka boleh segera membangun rumah begitu urusan pembebasan tanah selesai, tanpa menunggu Surat Persetujuan Proyek dari BTN.