Edhi Sunarso: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan informasi |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 7:
Dari Salatiga, ia berangkat menemui kawan-kawan seperjuangannya, yang turut hijrah ke Yogyakarta bersama [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi|Divisi SIliwangi.]] namun setibanya di Yogyakarta ternyata koleganya telah kembali Ke Bandung. Pada tahun 1950 Edhi bertemu seniman [[Hendra Gunawan (pelukis)|Hendra Gunawan]] saat ia tengah mencari komandan dan sekawan prajurit lain yang telah meninggalkannya kembali menuju Bandung.
Setelah bertemu oleh Hendra Gunawan yang merupakan Maestro lukis sekaligus pengajar di Akademi Seni RUpa Indonesia (ASRI), yang sekarang menjadi [[Institut Seni Indonesia Yogyakarta]] (ISI Yogyakarta). berkat dukungan Hendra Gunawan, Edhi yang sebelumnya putus sekolah kemudian menjadi mahasiswa luar dari ASRI, yang berarti hanya bisa mengikuti kelas praktik saja. Edhi Sunarno bahkan diajak untuk tinggal di rumah Hendra Gunawan, dimana studio Sanggar Pelukis Rakyat Berada.
Saat Edhi berada di studio Hendra, para Pelukis Rakyat sedang gencar bereksperimen untuk pembuatan patung untuk mencari ciri khas dari seni rupa bangsa Indonesia. dari sinilah karya dari Edhi Sunarno dilirik oleh presiden [[Soekarno]] untuk mengerjakan beberapa proyek patung di Indonesia. Edhi kemudian mendapatkan undangan untuk mengikuti rangkaian seminar seni rupa dari berbagai negara dan juga mendapatkan beasiswa dari [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|UNESCO]] untuk melanjutkan pendidikannya di Visva Bharanti Rabindranath Tagore University di India pada tahun 1954-1957.
|