Karbon organik terlarut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angphotorion (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
 
'''Karbon organik terlarut''' ('''''Dissolved organic carbon'' [(DOC]''')) adalah bagian dari karbon yang larut dalam air dan dapat melewati filter dengan pori kecil, biasanya antara 0,22 hingga 0,7 mikrometer. Karbon ini sebagian besar terlarut dalam air.<ref name="carleton2018">{{Cite web|title=Organic Carbon|url=https://serc.carleton.edu/microbelife/research_methods/biogeochemical/organic_carbon.html|website=Bio-geochemical Methods|access-date=2018-11-27}}</ref> Di sisi lain, yang tetap menempel pada filter disebut Partikulat Organic Carbon (POC). POC adalah bagian dari karbon organik yang lebih besar dan tidak dapat melewati filter dengan ukuran pori tersebut. Dengan memahami perbedaan ini, para peneliti dapat mengidentifikasi dan mengukur berbagai fraksi karbon organik dalam lingkungan air.<ref>{{Cite journal|last=Kenny|first=Jonathan E.|last2=Bida|first2=Morgan|last3=Pagano|first3=Todd|date=October 2014|title=Trends in Levels of Allochthonous Dissolved Organic Carbon in Natural Water: A Review of Potential Mechanisms under a Changing Climate|journal=Water|language=en|volume=6|issue=10|pages=2862–2897|doi=10.3390/w6102862}}</ref>
 
'''Dissolved Organic Matter (DOM)''' adalah istilah yang erat kaitannya dan sering digunakan secara bergantian dengan DOC. Sementara DOC merujuk secara khusus pada massa karbon dalam bahan organik yang larut, DOM merujuk pada total massa bahan organik yang larut. Jadi, DOM juga mencakup massa unsur lain yang ada dalam bahan organik, seperti nitrogen, oksigen, dan hidrogen. DOC merupakan komponen dari DOM, dan biasanya DOM memiliki massa sekitar dua kali lipat dari DOC. Banyak pernyataan yang dapat dibuat tentang DOC juga berlaku secara sama untuk DOM, dan sebaliknya. <ref>Moody, C.S. and Worrall, F. (2017) "Modeling rates of DOC degradation using DOM composition and hydroclimatic variables". ''Journal of Geophysical Research: Biogeosciences'', '''122'''(5): 1175–1191. {{Doi|10.1002/2016JG003493}}.</ref>