Surat Batak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Mactepu (bicara) ke revisi terakhir oleh Herryz
Tag: Pengembalian
SBSembiring (bicara | kontrib)
Suku Karo bukan Batak ataupun bagian Batak.
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 20:
|imagesize=250px
|sample_desc= Varian "Surat Batak".
|altname=''Surat na Sampulu Sia'' <br> ''Si Sia-sia'' <br> ''Aksara Batak''|region=<!-- [[Sumatera Utara]] -->}}'''Surat Batak''', disebut juga sebagai '''''Surat na Sampulu Sia''''' (kesembilan belas huruf), '''''Si Sia-sia''''', atau '''Aksara Batak''', adalah salah satu [[aksara]] tradisional [[Indonesia]] yang berkembang di wilayah masyarakat [[suku Batak|Batak]], [[Sumatera Utara]]. Surat Batak terdiri dari beberapa varian yang digunakan untuk menulis enam rumpun bahasa [[rumpun bahasa Batak|Batak]]: [[Bahasa Batak Angkola|Batak Angkola]], [[bahasa Karo|Batak Karo]], [[Bahasa Mandailing|Batak Mandailing]], [[Bahasa Batak Pakpak|Batak Pakpak]], [[Bahasa Batak Simalungun|Batak Simalungun]], dan [[Bahasa Batak Toba|Batak Toba]].<ref name="uni"/> Aksara ini merupakan turunan dari aksara [[aksara Brahmi|Brahmi]] [[India]] melalui perantara aksara [[aksara Kawi|Kawi]]. Surat Batak aktif digunakan oleh masyarakat Batak setidaknya sejak abad ke-18 hingga penggunaannya berangsur-angsur memudar pada abad ke-20. Aksara ini masih diajarkan di Sumatera Utara sebagai bagian dari muatan lokal, tetapi dengan penerapan yang terbatas dalam kehidupan sehari-hari.
 
Surat Batak adalah sistem tulisan [[abugida]] yang terdiri dari 19 aksara dasar dengan tambahan beberapa aksara pada varian tertentu. Seperti aksara Brahmi lainnya, setiap konsonan merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren /a/ yang dapat diubah dengan pemberian diakritik tertentu. Surat Batak dibaca dari kiri ke kanan. Secara tradisional, aksara ini ditulis tanpa spasi antarkata (''[[scriptio continua]]'') dengan [[tanda baca]] yang minimal.