Gender: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
Nuna.dia (bicara | kontrib)
k peran gender
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Baris 103:
Priess, et al. (2009) meneliti mengenai apakah anak perempuan dan laki-laki dapat mulai memiliki variasi identitas gender pada masa remajanya. Mereka mendasari penelitian tersebut berdasarkan hipotesis intensifikasi gender yang digagas oleh Hill dan Lynch (1989)<ref>{{cite book|last1=Hill |first1=J. P.|last2=Lynch |first2=M. E.|year=1983 |chapter=The Intensification of Gender-Related Role Expectations during Early Adolescence |editor-last1=Brooks-Gunn |editor-first1=J. |editor-last2=Petersen |editor-first2=A. C. |title=Girls at Puberty|publisher= Springer|location=Boston}}</ref> yang menyebutkan bahwa ucapan dan perilaku orang tua serta interaksi antara anak dan orang tua menentukan dan "mengintensifkan" identitas [[peran gender]] anak-anak mereka. Priess, et al. tidak menemukan kondisi tersebut pada penelitian mereka.<ref>{{Cite journal|last1=Priess|first1=H. A.|last2=Lindberg|first2=S. M.|last3=Hyde|first3=J. S. |authorlink3=Janet Shibley Hyde |title=Adolescent Gender-Role Identity and Mental Health: Gender Intensification Revisited|jstor=25592088|volume=80|issue=5|pages=1531–1544|doi=10.1111/j.1467-8624.2009.01349.x|journal=Child Development|pmc=4244905|pmid=19765016|year=2009}}</ref>
 
Ridgeway dan Correll (2004) mengatakan bahwa gender itu tidak hanya sebuah identitas atau peran namun sesuatu yang dilembagakan melalui "konteks hubungan sosial"— yang mereka definisikan sebagai, "Situasi apapun saat individu mendefinisikan dirinya sendiri dalam hubungannya dengan individu lain untuk bertindak."{{efn|Teks asli dalam bahasa Inggris: "any situation in which individuals define themselves in relation to others in order to act."}} Mereka juga menyebutkan bahwa selain dari konteks hubungan sosial, budaya juga berpengaruh terhadap sistem gender. Ridgeway dan Correl mengatakan bahwa setiap orang dipaksa untuk mengakui dan berinteraksi dengan orang lain melalui cara-cara yang terikat dengan gender. Setiap individu berinteraksi dengan individu lain dan patuh terhadap standar kepercayaan [[hegemoni]] di masyarakat, yang salah satunya adalah peran gender.<ref name="Wiley">{{Cite journal|last1=Ridgeway|first1=C. L.|last2=Correll|first2=S. J.|title=Unpacking the Gender System: A Theoretical Perspective on Gender Beliefs and Social Relations|jstor=4149448|volume=18|issue=4|pages=510–531|doi=10.1177/0891243204265269|journal=Gender|year=2004}}</ref>
 
== Faktor dan pandangan biologi ==
Baris 111:
[[Dimorfisme seksual|Biologi gender]] menjadi subjek dari berbagai penelitian pada abad ke-20. Salah satu topik yang paling awal diminati kalangan ilmuwan adalah apa yang kelak disebut sebagai "gangguan identitas gender" ({{lang-en|gender identity disorder}}, GID) yang sekarang dikenal sebagai [[disforia gender]]. John Money menyimpulkan beberapa penelitian terkait GID dengan mengatakan,
 
{{quote|Istilah 'peran gender' pertama kali muncul di media cetak pada tahun 1955. (Sementara itu,) istilah ''identitas gender'' digunakan pada sebuah pernyataan pers pada 21 November 1966 yang mengumumkan sebuah klinik baru bagi transeksual [sic] di [[Rumah Sakit Johns Hopkins]]. Berita tersebut tersebar di media di seluruh dunia dan kemudian masuk ke ragam bahasa sehari-hari. Definisi gender dan identitas gender bervariasi berdasarkan doktrin. Dalam penggunaan populer di luar kajian ilmiah, seks adalah diri kita secara biologis, gender adalah diri kita secara sosial, identitas gender adalah pengertian dan kesadaran atau penentuan diri kita sendiri mengenai kelaki-lakian atau keperempuanan, dan peran gender adalah stereotip kultural mengenai hal maskulin dan feminin. Penyebab dari gangguan identitas gender dapat dijabarkan menjadi penyebab genetis, hormon prakelahiran, pengaruh sosial pascakelahiran, dan faktor hormon pascapubertas namun belum ada teori mengenai penyebab secara komprehensif dan rinci. Pengkodean gender pada otak bersifat bipolar. Pada (kasus) gangguan identitas gender, terdapat ketidakselarasan antara seks bawaan lahir seseorang dan pengkodean gender maskulin atau feminin pada otak orang tersebut.{{efn|Teks asli dalam bahasa Inggris: "The term 'gender role' appeared in print first in 1955. The term ''gender identity'' was used in a press release, November 21, 1966, to announce the new clinic for transsexuals at The Johns Hopkins Hospital. It was disseminated in the media worldwide, and soon entered the vernacular. The definitions of gender and gender identity vary on a doctrinal basis. In popularized and scientifically debased usage, sex is what you are biologically; gender is what you become socially; gender identity is your own sense or conviction of maleness or femaleness; and gender role is the cultural stereotype of what is masculine and feminine. Causality with respect to gender identity disorder is sub-divisible into genetic, prenatal hormonal, postnatal social, and post-pubertal hormonal determinants, but there is, as yet, no comprehensive and detailed theory of causality. Gender coding in the brain is bipolar. In gender identity disorder, there is discordance between the natal sex of one's external genitalia and the brain coding of one's gender as masculine or feminine."}}<ref>{{cite journal|pmid=7996589|year=1994|last1=Money|first1=J.|title=The concept of gender identity disorder in childhood and adolescence after 39 years|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-sex-and-marital-therapy_fall-1994_20_3/page/163|volume=20|issue= 3|pages=163–177|doi= 10.1080/00926239408403428|journal= Journal of Sex & Marital Therapy}}</ref>}}Menurut Jary dan Jary, dalam Dictionary of Sociology (1991: 254) ada dua pengertian gender. Pertama, kata gender biasanya digunakan untuk membedakan antara perempuan dan laki-laki berdasarkan anatomi jenis kelamin. Pada pengertian kedua, terutama pengertian yang digagas para sosiolog dan psykolog bahwa gender lebih diartikan ke dalam pembagian ‘masculine' dan ‘feminine'  melalui atribut-atribut yang melekat secara sosial dan psikologi sosial, banyak sosiolog yang menekankan bahwa diskursus tentang gender digunakan ketika diciptakan pembagian secara sosial dalam masyarakat ke dalam kategori siapa yang  'masculine' dan siapa yang 'feminine'.<ref>{{Cite book|last=Darvina|first=Vina Sawiana;Tutik Sulistyowati|date=2010|url=chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/http://repository.ut.ac.id/4666/1/SOSI4418-M1.pdf|title=Sosiologi Gender|location=Tangerang Selatan|publisher=Universitas Terbuka|isbn=9789790115453|pages=1.5|url-status=live}}</ref>
 
=== '''Peran Gender''' ===
Peran adalah aspek dinamis dari status, di mana status cenderung menunjukkan posisi sedangkan peran lebih memperlihatkan penampilan, tetapi telah menjadi hal yang biasa kata "peran‟ diartikan sekaligus baik untuk posisi maupun penampilan. Peran gender merupakan konstruksi sosial dan budaya dari masyarakat, yaitu peran yang dideterminasi oleh  nilai, norma, dan aturan yang ada di dalam masyarakat. Menurut Scanzoni dan Szinovac, preferensi untuk peran istri terdiri dari (1) tugas utama seorang istri adalah memelihara dan memperhatikan suaminya; (2) bila istrinya bekerja seyogianya tidak mencoba untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara yang sama yang dilakukan laki-laki; (3) istri yang bekerja seyogianya menyerahkan pekerjaannya ketika hal itu tidak membuat senang suaminya; (4) pekerjaan istri justru yang penting adalah menyenangkan suaminya tatkala ia bekerja; (5) istri seyogianya melakukan rencana yang panjang dalam cara yang sama yang dilakukan suaminya. Adapun preferensi untuk peran suami, ditunjukkan dengan ukuran bahwa (1) jika pekerjaan istri kadang-kadang memerlukan waktu sampai malam maka seyogianya tidak mengganggu suaminya; (2) jika istri memperoleh lebih banyak uang dari suaminya maka sebaiknya tidak  mengganggu suami; (3) jika istri kerja ia harus membagi secara setara pekerjaan rumah tangga (seperti memasak, membersihkan dan mencuci);    (4) laki-laki yang menikah mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaannya; (5) suami mesti menjadi kepala keluarga<ref>{{Cite book|last=Darvina|first=Vina Sawiana; Tutik Sulistyowati|date=2010|url=chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/http://repository.ut.ac.id/4666/1/SOSI4418-M1.pdf|title=Sosiologi Gender|location=Tangerang Selatan|publisher=Universitas Terbuka|isbn=9789790115453|pages=1.10-1.12|url-status=live}}</ref>.
 
== Catatan kaki ==