Teori konflik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Shaynaodelia (bicara | kontrib)
Menambahkan pengertian teori konflik
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Baris 1:
'''Teori konflik''' adalah [[teori]] yang memandang bahwa [[perubahan sosial]] tidak terjadi melalui proses penyesuaian [[nilai]]-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya [[konflik]] yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.<ref>Bernard Raho,Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007. hlm. 54</ref>. Teori konflik bisa juda diartikan sebagai teori yang mempertanyakan hubungan antara kekuasaan dalam pembuatan undang-undang (pidana) dengan kejahatan, terutama sebagai akibat tersebarnya dan banyaknya pola dari perbuatan konflik serta fenomena masyarakat (masyarakat Amerika Serikat) yang bersifat pluralistik (ras, etnik, agama, kelas sosial)<ref name=":0">{{Cite web|last=Priyanto|first=Anang|date=2010|title=Pengantar Kriminologi|url=http://repository.ut.ac.id/3869/1/PKNI4209-M1.pdf|website=Universitas Terbuka|access-date=11 Desember 2023}}</ref>. Teori konflik menganggap bahwa orang-orang memiliki perbedaan tingkatan kekuasaan dalam memengaruhi pembuatan dan bekerjanya undang-undang<ref name=":0" />.
 
Menurut pengikut teori ini, yang konstan (tetap terjadi) dalam kehidupan [[masyarakat]] adalah [[Konflik|konflik sosial]], bukannya perubahan. Perubahan hanyalah merupakan akibat dari adanya konflik dalam masyarakat, yakni terjadinya pertentangan antara kelas kelompok penguasa dan kelas kelompok tertindas. Oleh karena konflik sosial berlangsung secara terus menerus, maka perubahanpun juga demikian adanya.<ref>{{cite book|title= Proses perubahan sosial di Masyarakat|author= Nur Djazifah|publisher= Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarat|year= 2012|page= 8|url= http://staffnew.uny.ac.id/upload/130936809/pengabdian/ppm-modul-sosiologi-perubahan-sosial.pdf}}</ref>.
 
 
== Asumsi dasar ==
Teori konflik muncul sebagai reaksi dari munculnya teori [[struktural fungsional]].{{fact}} Pemikiran yang paling berpengaruh atau menjadi dasar dari teori konflik ini adalah pemikiran [[Karl Marx]].{{fact}} Pada tahun 1950-an dan 1960-an, teori konflik mulai merebak. Teori konflik menyediakan alternatif terhadap teori struktural fungsional.<ref>Fred. Schwarz, 1960. You Can Trust the Communists. New Jersey: Prentice-Hall, Inc, Englewood Cliffs.page. 71</ref>