Suku Rohingya: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
BroBro1222 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 42:
'''Rohingya''' ({{IPAc-en|r|oʊ|ˈ|h|ɪ|n|dʒ|ə|,_|-|ɪ|ŋ|j|ə}}; [[Bahasa Rohingya|Rohingya]]: {{Script|Rohg|𐴌𐴗𐴥𐴝𐴙𐴚𐴒𐴙𐴝}}, {{IPA|rhg|rʊˈɜi̯ɲ.ɟə|IPA}}) adalah sebuah kelompok etnis [[Bangsa Indo-Arya|Indo-Arya]] dari [[Negara Bagian Rakhine|Rakhine]] (juga dikenal sebagai [[Arakan]], atau Rohang dalam bahasa Rohingya) di [[Myanmar]]. Sebelum [[Genosida Rohingya]] pada tahun 2017 ketika 740.000 etnis Rohingya melarikan diri ke [[Bangladesh]], sekitar 1,4 juta Rohingya tinggal di Myanmar. <ref>{{Cite web|date=2020-10-20|title=UNHCR calls for solidarity, support and solutions for Rohingya refugees ahead of an urgent donor conference|url=https://www.unhcr.org/news/briefing-notes/unhcr-calls-solidarity-support-and-solutions-rohingya-refugees-ahead-urgent|website=UNHCR|access-date=2023-12-09}}</ref> Rohingya dideskripsikan oleh jurnalis dan media sebagai salah satu etnis yang paling terpresekusi di dunia dengan pemerintah Myanmar tidak memberikan kewarganegaraan bagi Rohingya.<ref>{{Cite web|last=Hofman|first=Lennart|date=2016-02-25|title=Meet the most persecuted people in the world|url=https://thecorrespondent.com/4087/meet-the-most-persecuted-people-in-the-world/293299468-71e6cf33|website=The Correspondent|access-date=2023-12-09}}</ref> Terdapat pembatasan gerak bagi Rohingya di Myanmar, akses ke pendidikan, dan layanan pemerintah akibat dari statusnya yang tidak memiliki kewarganegaraan dengan kondisi yang dialami Rohingya telah dibandingkan dengan [[apartheid]].<ref>{{Cite web|date=2017-08-24|title=Kofi Annan-led commission calls on Myanmar to end Rohingya restrictions|url=https://www.sbs.com.au/news/article/kofi-annan-led-commission-calls-on-myanmar-to-end-rohingya-restrictions/vglf6myj2|website=SBS News|access-date=2023-12-09}}</ref><ref>{{Cite web|last=Stoakes|first=Emanuel|date=2014-10-14|title=Myanmar’s Rohingya Apartheid|url=https://thediplomat.com/2014/10/myanmars-rohingya-apartheid/|website=The Diplomat|access-date=2023-12-09}}</ref>
Rohingya menganggap bahwa mereka adalah pemukim asli dari Myanmar bagian barat dengan sejarah selama lebih dari satu milenium dengan pengaruh dari [[Arab Saudi|Arab]], [[Mughal|Munghal]], dan [[Portugal|Portugis]]. Rohingya mengklaim bahwa Rohingya adalah keturunan dari pemukim dari masa pra-kolonial dan kolonial Arakan. Secara historis, wilayah tersebut terdapat kerajaan yang independen antara Asia Tenggara dengan India.<ref>{{Cite book|last=Ghosh|first=Partha S.|date=2016|title=Migrants, refugees and stateless in South Asia|location=Los Angeles London New Delhi Singapore Washington DC Melbourne|publisher=SAGE|isbn=978-93-5150-855-7}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Minar|first=Sarwar J.|last2=Halim|first2=Abdul|date=2020|title=The Rohingyas of Rakhine State: Social Evolution and History in the Light of Ethnic Nationalism|url=https://www.sociostudies.org/journal/articles/2759620/|journal=Social Evolution & History|volume=19|issue=2|doi=10.30884/seh/2020.02.06}}</ref> Pemerintah Myanmar menganggap Rohingya sebagai imigran yang datang dari [[Chittagong]] di Bangladesh pada masa kolonial Inggris. Pemerintah Myanmar berargumen bahwa populasi Muslim yang sudah ada dari masa prakolonial diakui sebagai etnis Kaman, dan bahwa etnis Rohingya menyamakan sejarah mereka dengan sejarah Muslim Arakan secara umum untuk memajukan agenda separatisnya.<ref>{{Cite book|date=2020-12-10|url=http://dx.doi.org/10.2307/j.ctv1d5nm3z.52|title=Burma, the Rohingyas and Australia (10:23 AEDT, 8 October 2012)|publisher=ANU Press|isbn=978-1-76046-405-9|pages=189–192}}</ref> Selain itu, pemerintah Myanmar tidak mengakui istilah "Rohingya" dan melabeli komunitas tersebut sebagai etnis [[Benggala]].<ref>{{Cite web|last=Jared|first=Ferrie|date=2013-06-02|title=Why Myanmar's Rohingya are forced to say they are Bengali|url=https://www.csmonitor.com/World/Asia-Pacific/2013/0602/Why-Myanmar-s-Rohingya-are-forced-to-say-they-are-Bengali|website=The Christian Science Monitor|access-date=2023-12-09}}</ref>
Berbagai pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh etnis Rohingya telah terjadi sejak tahun 1940an dan masyarakat secara keseluruhan telah menghadapi tindakan keras dari militer Myanmar pada tahun 1978, 1991–1992, 2012, 2015, dan khususnya pada tahun 2016–2018, ketika sebagian besar populasi Rohingya di Myanmar diusir keluar dari negara tersebut, ke negara tetangga Bangladesh.<ref>{{Cite web|title=Human Rights Council, 39th Regular Session: Agenda item 3|url=http://dx.doi.org/10.1163/2210-7975_hrd-9940-20180002|website=Human Rights Documents Online|access-date=2023-12-09}}</ref><ref>{{Cite web|last=Nebehay|first=Stephanie|date=2018-08-28|title=U.N. calls for Myanmar generals to be tried for genocide, blames Facebook for incitement|url=https://www.reuters.com/article/us-myanmar-rohingya-un/myanmar-generals-had-genocidal-intent-against-rohingya-must-face-justice-u-n-idUSKCN1LC0KN/|website=Reuters|access-date=2023-12-09}}</ref> Pada bulan Desember 2017, diperkirakan 625.000 pengungsi dari Rakhine, Myanmar, telah melintasi perbatasan ke Bangladesh sejak Agustus 2017.<ref>{{Cite web|last=Sagolj|first=Damir|date=2017-12-8|title=Rohingya widows find safe haven in Bangladesh camp|url=https://www.reuters.com/article/us-myanmar-rohingya-widows/rohingya-widows-find-safe-haven-in-bangladesh-camp-idUSKBN1E136I/|website=Reuters|access-date=2023-12-09}}</ref> Pejabat PBB dan [[Human Rights Watch]] menggambarkan penganiayaan yang dilakukan Myanmar terhadap Rohingya sebagai pembersihan etnis.<ref>{{Cite web|date=2016-11-24|title=Myanmar wants ethnic cleansing of Rohingya - UN official|url=https://www.bbc.com/news/world-asia-38091816|website=BBC|access-date=2023-12-09}}</ref> Penyelidikan yang dilakukan oleh [[Perserikatan Bangsa-Bangsa|PBB]] menemukan bukti meningkatnya hasutan kebencian dan intoleransi agama yang dilakukan oleh “umat [[Buddha]] ultra-nasionalis” terhadap etnis Rohingya, sementara pasukan keamanan Myanmar telah melakukan “eksekusi massal, penghilangan paksa, penangkapan dan penahanan sewenang-wenang, penyiksaan dan penganiayaan. dan kerja paksa" terhadap masyarakat Rohingya.<ref>{{Cite web|date=2016-06-20|title=UN: Rohingya may be victims of crimes against humanity|url=https://www.aljazeera.com/news/2016/6/20/un-rohingya-may-be-victims-of-crimes-against-humanity|website=Al Jazeera|access-date=2023-12-09}}</ref>
==Tata nama==
|