Sosiologi politik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20210209)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot
Fadya1990 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Baris 2:
 
'''Sosiologi politik''' mempelajari hubungan antara negara dan masyarakat.<ref>{{Cite book|author=Nash, Kate|first=|date=|year=2000|url=https://archive.org/details/contemporarypoli0000nash|title=Contemporary Political Sociology|location=United Kingdom|publisher=Wiley-Blackwell|isbn=0631206612, 9780631206613|pages=[https://archive.org/details/contemporarypoli0000nash/page/n12 1]–3|url-status=live}}</ref> Disiplin ilmu ini menggunakan sejarah komparatif untuk menganalisis tren sosio-politik yang sedang terjadi. Pertanyaan penelitian yang biasa dilontarkan dalam bidang ini adalah: "Mengapa sedikit sekali warga Amerika Serikat yang memberikan suara mereka?"<ref>Piven, F. (1988) ''Why Americans Don't Vote: And Why Politicians Want it That Way'' Pantheon. ISBN 0-679-72318-8</ref> Bidang ini berkembang dari karya [[Max Weber]], [[Barrington Moore, Jr.]], dan [[Moisey Ostrogorsky]].<ref>Lipset, S.M. ''Introduction: Ostrogorski and the Analytical Approach to the Comparative Study of Political Parties'' in M. Ostrogorski, Democracy and the Organization of Political (2 vol, 1964; 1982 ed.)</ref> Sosiologi politik juga memberikan penekanan terhadap pendekatan fungsional struktural yaitu dalam hal perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem politik dan keberlangsungan suatu sistem politik untuk tetap hidup yang prosesnya berlangsung dalam lembaga-lembaga politik.<ref>{{Cite journal|last=Fitri|first=Tin Amalia|date=2015-12-12|title=TINJAUAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN MASYARAKAT INDONESIA (Persfektif Sosiologi Politik)|url=http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/TAPIs/article/view/1613|journal=Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam|volume=11|issue=2|pages=125|doi=10.24042/tps.v11i2.1613|issn=2655-6057}}</ref> Sosiologi politik mencakup pemeriksaan mengenai lingkungan kultural, lingkungan politik dan lingkungan sosial dari masyarakat individu yang bersangkutan.<ref>{{Cite web|last=|first=Suharno|date=|title=Diktat Kuliah Sosiologi Politik|url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/132255131/pendidikan/Karya+A+-+Diktat+Kuliah+Sosiologi+Politik.pdf|website=|page=9|access-date=}}</ref>
 
Menurut Bottommore (1983), sosiologi politik menaruh perhatian terhadap masalah kekuasaan. Adapun objek utama sosiologi politik adalah dan seharusnya, fenomena kekuasaan di tingkat masyarakat yang inklusif (baik masyarakat itu merupakan suku, negara, kerajaan, ataupun jenis lainnya); hubungan-hubungan di antara masyarakat-masyarakat tersebut; dan gerakan-gerakan sosial, organisasi, dan lembaga yang secara langsung terlibat dalam penentuan kekuasaan tersebut. Karena dalam suasana inilah kekuasaan nampak dalam bentuknya yang paling murni dan jelas, dan hanya dari sudut pandang inilah segala manifestasinya dalam berbagai bentuk dapat dipahami secara optimal. Sejalan dengan pendapat tersebut, Duverger (1993) mengemukakan bahwa sosiologi politik adalah ilmu tentang kekuasaan, pemerintahan, otoritas, komando, di dalam semua masyarakat manusia, bukan saja di dalam masyarakat nasional. Konsepsi ini berasal dari perbedaan antara yang memerintah (governants) dan yang diperintah (governes). Setiap kelompok masyarakat dari yang terkecil sampai yang terbesar, dari yang sifatnya cuma sekejap mata saja sampai kepada yang paling stabil, ada orang yang memerintah dan mereka mematuhinya, mereka yang memberikan perintah dan mereka yang mentaatinya, mereka yang membuat keputusan dan mereka yang mematuhi keputusan tersebut.<ref>{{Cite book|last=Kasnawi|first=M. Tahir|last2=Thaha|first2=Rasyid|date=2014|url=http://repository.ut.ac.id/4266/|title=Kekuatan Sosial Politik Indonesia|location=Tangerang Selatan|publisher=Universitas Terbuka|isbn=978-979-689-931-9|volume=2|pages=1–40|language=Indonesian|url-status=live}}</ref>
 
== Definisi ==