Cinta diri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hellofanta (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Arymuslichudin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 1:
{{Love sidebar}}
'''Cinta diri''' didefinisikan sebagai "[[cinta]] pada diri sendiri" atau "menghargai kebahagiaan atau keuntungan diri sendiri" <ref>{{Cite encyclopedia|publisher=Merriam-Webster|access-date=24 March 2020}}</ref> keduanya telah dikonseptualisasikan sebagai kebutuhan dasar manusia <ref>[[Maslow's hierarchy of needs]]</ref> dan sebagai cacat moral, mirip dengan [[kesombongan]] dan keegoisan,<ref>B. Kirkpatrick (ed.), ''Roget's Thesaurus'' (1998), pp. 592 and 639</ref> memiliki kesamaan arti dengan cinta pada diri sendiri, kesombongan, kesombongan, egoisme, dan lain-lain. Namun, selama berabad-abad mencinai diri telah mengadopsi [[konotasi]] yang lebih positif melalui [[Pawai kebanggaan|parade kebanggaan]], Gerakan Menghormati Diri Sendiri, protes cinta diri, era [[hippie]], [[Pembebasan perempuan|gerakan feminis]] [[Zaman Baru]] serta peningkatan kesadaran [[Kesehatan jiwa|kesehatan mental]] yang mempromosikan mencintai diri sebagai [[intrinsik]] untuk membantu diri sendiri dan mendukung kelompok yang bekerja untuk mencegah penyalahgunaan zat dan bunuh diri. Ketika kita mencintai diri sendiri, maka kita harus menerima kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri kita
 
[[Lao Zi|Laozi]] ( {{circa}} 601–530 SM) dan [[Taoisme]] mempercayai bahwa menjadi orang yang sepenuhnya alami ( ziran ) sangat penting.