Azan: Perbedaan antara revisi

| dir="rtl" lang="ar" |أَشْهَدُ أَن لَّا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ

|[[Syahadat|asyhadu an lā ilāha illallāh{{smallsup|u}}]]

|-

! colspan="3" |2×

|أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ

|asyhadu anna Muḥammadar rasūlullāh{{smallsup|i}}

|-

|-

----حَيَّ عَلَى ٱلصَّلَاةِ

|ḥayya ʾalaṣ-ṣalāh{{smallsup|ti}}

|-

! colspan="4" |2×

----حَيَّ عَلَى ٱلْفَلَاحِ

|ḥayya ʿalal-falāḥ{{smallsup|i}}

|-

|Tidak ada

----ٱلصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنَ ٱلنَّوْمِ

|aṣ-ṣalātu khairun minan-naum{{smallsup|i}}

|-

! colspan="4" |2×

| dir="rtl" lang="ar" |لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ

|lā ilāha illāllāh{{smallsup|u}}

|}

Dalam kasus sangat jarang, muazin dapat mengucap ''Sallu fi buyutikum'' (Salatlah kalian di rumah) atau ''Sallu fi rihaalikum'' (Salatlah di tempat kalian berada sekarang) jika terjadi hujan sangat deras, badai, atau cuaca dingin. Kasus lainnya juga dipakai saat pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19. Pengucapan ini dapat digunakan di akhir azan atau dapat melewatkan ucapan ''Hayya ala salah'' dan ''Hayya alal falah''; dan cara lain tersebut pernah diriwayatkan.{{Notelist|notes=}}