Michael Servetus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Baris 53:
{{cquote|Servetus baru saja mengirimiku sebuah buku panjang berisi ocehannya. Jika saya setuju, dia akan datang ke sini, tetapi saya tidak akan memberikan kata-kata saya; karena jika dia datang ke sini, jika otoritas saya bernilai apa pun, saya tidak akan pernah mengizinkan dia pergi hidup-hidup ({{lang-la|Si venerit, modo valeat mea autoritas, vivum exire nunquam patiar<!-- partiar? -->}}).<ref>Durant, ''Story of Civilization'', 2</ref>}}
 
=== PenentangDipenjara yangdan Sengitdieksekusi ===
Pencari kebenaran selalu mempunyai banyak penentang. (Lukas 21:15) Salah satu dari antara sekian banyak musuh Servetus adalah [[John Calvin]], yang telah mendirikan sebuah negara Protestan yang otoriter di Jenewa. Menurut sejarawan [[Will Durang]], “kediktatoran [Calvin] tidaklah dipengaruhi oleh hukum atau kekerasan melainkan oleh kehendak dan kepribadiannya yang kuat,” dan Calvin “sama mutlaknya dengan paus manapun dalam menolak kepercayaan individu”.
 
Servetus mungkin bertemu dengan Calvin di Paris sewaktu mereka masih muda. Sejak awal sudah ada pertentangan kepribadian di antara mereka, dan Calvin menjadi musuh Servetus yang sengit. Meskipun Calvin seorang pemimpin Reformasi, akhirnya ia menuduh Servetus di hadapan Inkuisisi Katolik. Servetus berhasil lolos dari Prancis dengan susah payah, hanya patungnya atau tiruannya yang dibakar. Namun, ia dikenali dan dipenjarakan di perbatasan Jenewa. Di daerah itu, ucapan Calvin merupakan hukum.